Sebelum pandemi, kita sering mendengar anjuran untuk rutin mengonsumsi air putih. Pun saat pandemi seperti sekarang ini anjuran tersebut sangat gencar digemborkan. Kita disarankan untuk meminum air putih setidaknya delapan gelas air per harinya. Sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui bahwa air adalah komponen kimia untuk tubuh kita. Hal itulah mengapa kita memerlukan air untuk bertahan hidup dan merasa lebih baik saat meminumnya secara teratur. Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita saat mengonsumsi air? Pada artikel kali ini penulis akan mengajak untuk menelusuri lebih lanjut mengenai apa saja benefit mengonsumsi air putih secara rutin.
Air adalah elemen yang sangat kuat dalam hal kesehatan, mengapa demikian?
Menurut survei Geologi Amerika Serikat, berat tubuh kita didominasi oleh air sekitar 60%. Tubuh kita menggunakan air pada hampir semua sel, organ tubuh, dan jaringannya. Tubuh dapat kehilangan air karena digunakan untuk pernapasan, keringat, serta pencernaan. Kekurangan air bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi, yaitu kondisi di mana kita tidak memiliki cukup air di dalam tubuh untuk menjalankan fungsi normal, sekali pun itu adalah kondisi dehidrasi ringan. Sehingga penting untuk melakukan rehidrasi dengan meminum cairan dan mengonsumsi makanan yang mengandung air terlebih lagi pada kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Berikut alasan mengapa air sangat diperlukan oleh tubuh:
- Air melindungi jaringan, sumsum tulang belakang, dan sendi. Faktanya air tidak lebih dari sekadar memuaskan dahaga ataupun mengatur suhu tubuh saja. Air juga dapat melembabkan jaringan pada tubuh kita. Menurut Sistem Kesehatan Mayo Clinic, menjaga tubuh kita terhidrasi dapat membantu mempertahankan tingkat kelembaban yang optimal di area sensitif seperti pada mata, hidung, dan mulut. Selain itu, air juga membantu mengoptimalkan kelembaban pada darah, tulang, dan otak. Air juga membantu melindungi sumsung tulang belakang, sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian.
- Air membantu mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh. Menurut National Kidney Foundation, ketersediaan air yang cukup memungkinkan tubuh kita mengeluarkan sisa limbah metabolisme melalui keringat, buang air kecil maupun buang air besar. Air membantu ginjal membuang limbah dari darah dan menyaringnya serta menjaga pembuluh darah yang menuju ke ginjal agar terbuka. Pusat Kesehatan Rochester menerangkan bahwa air juga penting untuk membantu mencegah sembelit. Akan tetapi, belum ada bukti yang kuat dalam penelitian tentang anggapan bahwa meningkatkan asupan cairan akan menyembuhkan sembelit.
- Air penting untuk menjaga kelembaban kulit. Rachel Nazarian M.D., dermatolog dari Schweiger Dermatology Group di New York menjelaskan bahwa tanpa asupan air yang memadai, kulit akan terlihat lebih kusam, berkeriput, dan pori-pori pun semakin menonjol. Julius Few, M.D., direktur The Few Institute juga menerangkan bahwa berbagai struktur kulit yang mendukung kolagen membutuhkan air untuk bekerja secara efektif. Dengan demikian, air sangat penting dalam memberikan nutrisi untuk sel-sel kulit.
- Air membantu melancarkan proses pencernaan. Seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic, air membantu memecah makanan yang kita konsumsi sehingga memungkinkan nutrisinya diserap oleh tubuh. Setelah kita minum, usus kecil dan besar akan menyerap air dan memecah nutrisi. Saat usus besar menyerap air, tinja akan berubah dari cair menjadi padat. Menurut National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Diseases air juga diperlukan untuk membantu dalam mencerna serat larut. MedlinePlus juga menegaskan bahwa melalui bantuan air, serat ini berubah menjadi gel dan memperlancar pencernaan.
- Air membantu mencegah dehidrasi. Tubuh akan kehilangan cairan saat kita aktif melakukan kondisi fisik seperti berolahraga, berkeringat atau saat dalam kondisi demam dan muntah-muntah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, jika kita kehilangan cairan karena salah satu alasan di atas, maka penting untuk meningkatkan asupan cairan agar kita dapat memulihkan tingkat hidrasi dalam tubuh. Biasanya dokter juga akan merekomendasikan supaya kita minum lebih banyak cairan untuk membantu kondisi kesehatan lainnya. Jika tengah dalam kondisi hamil atau menyusui, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter karena pada saat kondisi tersebut tubuh akan menggunakan cairan lebih banyak daripada biasanya.
- Air membantu fungsi otak bekerja secara optimal. Sering merasakan pusing? Perbanyaklah minum air. International Journal of Environmental Research and Public Health menerangkan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan gangguan pada ingatan, perhatian, dan energi mengingat lebih dari 75% H2O lah yang membentuk otak. Keseimbangan elektrolit yang memadai sangat penting untuk menjaga tubuh agar dapat berfungsi secara optimal. Elektrolit yang rendah dapat menyebabkan masalah termasuk kelemahan otot, kelelahan, bahkan kebingungan.
- Air membantu menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Air merupakan bagian terbesar dari darah, sebagai contoh di dalam plasma terdapat sekitar 90 persen air. “Jika kita mengalami dehidrasi, darah akan menjadi lebih terkonsentrasi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral elektrolit (natrium dan kalium). Elektrolit ini diperlukan untuk fungsi otot dan jantung. Dehidrasi juga dapat menurunkan tekanan darah yang menjadi penyebab timbulnya rasa pusing.” Ujar Susan Blum, MD., pendiri Pusat Kesehatan Blum di Rye Brook, New York.
- Air dapat membantu kita dalam mengatur pola makan. Mungkin ini terdengar sederhana, tetapi efek yang didapat benar-benar ada. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada Februari 2016 di Journal of Human Nutrition and Dietetics, lebih dari 18.300 orang dewasa di Amerika meminum air 1% lebih banyak setiap harinya akan cepat merasa kenyang. Sehingga akan lebih sedikit lemak jenuh, gula, natrium, dan kolesterol yang dikonsumsi. Bukti tersebut juga diperkuat oleh sebuah penelitian kecil terhadap 15 peserta muda yang diterbitkan pada Oktober 2018 di Clinical Nutrition Research.
Berapa banyak takaran air yang diperlukan?
Akademik Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional Amerika Serikat menetapkan bahwa asupan cairan yang memadai adalah sekitar 15,5 cangkir (3,7 liter) cairan per hari untuk pria dan sekitar 11,5 cairan per hari untuk wanita. Anjuran ini mencakup cairan dari air, minuman lain dan makanan. Sekitar 20% asupan cairan harian biasanya berasal dari makanan dan sisanya dari minuman.
Bagaimana dengan anjuran minum delapan gelas sehari? Mungkin anjuran ini sudah kerap kita dengar. Bagi sebagian orang, mengonsumsi air kurang dari delapan gelas saja sudah cukup. Namun, bisa jadi bagi sebagian lainnya membutuhkan lebih banyak. Menurut Mayo Clinic, jumlah air yang kita butuhkan tergantung pada berbagai faktor, seperti iklim tempat kita tinggal, seberapa aktif kita secara fisik, apakah kita tengah mengalami penyakit atau masalah kesehatan lainnya, semua itu dapat memengaruhi asupan cairan yang disarankan.
Mengonsumsi air putih secara teratur mungkin terdengar sepele, tetapi manfaat yang didapat sungguh luar biasa seperti yang telah dipaparkan di atas. Untuk itu, mulai sekarang kita jangan sampai malas dan harus membiasakan diri untuk rutin mengonsumsi air putih. Jangan lupa untuk memastikan air yang kita konsumsi memenuhi standar dan layak untuk diminum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H