Kita dari dulu sudah bersahabat dengan unsur - unsur kimiawi. Udara yang kita hirup, yang di hembuskan, kemudian air yang diminum, serta nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Bahkan kalau kita sakit berarti kita kekurangan salah satu unsur kimiawi itu. Baik unsur kimia yang di dapat dari nutrisi organik maupun yang anorganik.
Misal, penyakit gondok yang menyerang menandakan si penderita kekurangan NaCl alias garam ber-iodum. Kemudian pas lagi kekurangan cairan, berarti kita membutuhkan cairan elektrolit yang harus segera dikonsumsi.
Dari NaCl atau garam dapur maupun elektrolit yang bisa didapatkan dari air kelapa hijau murni, menandakan alam telah menyediakan penawar luka, penyembuh sakit, dan obat mujarab bagi siapa saja yang membutuhkan.
Pengalaman penulis selama menjadi pasien dokter herbal atau terapi alternatif, hampir semua yang diresepkan sebagai obat adalah nutrisi yang mudah didapatkan dalam kehidupan sehari - hari. Baik itu dikonsumsi berupa makanan maupun minuman.
Seperti dengan memanfaatkan madu, air hangat, rempah - rempah yang di racik menjadi jamu. Atau memakan sayur - mayur dan buah - buahan tertentu seperti daun singkong yang dipercaya berkhasiat menambah darah, dan memakan pisang yang memiliki kandungan potasium yang mampu menguatkan saraf kepala belakang. Ini menurut dari apa yang saya dengar ketika di tempat terapi alternatif.
Wal hasil, memang atas izin-Nya banyak yang selesai masalah kesehatannya dengan menjalani saran dari dokter herbal itu.
Yang namanya jamu memang identik dengan rasa pahit. Namanya juga obat. Tapi jangan salah. Banyak buah yang lezat dan sayur yang segar dengan cara pengolahan yang benar dapat mengobati permasalahan kesehatan sekaligus memanjakan selera makan.
Kalo orang kekurangan gula, maka disarankan mengkonsumsi gula sesuai anjuran dokter. Nah, berarti gula adalah solusinya. Nah mudahnya gitu.
Kesimpulannya, jika obat dapat didapatkan dari sayur, buah, nutrisi hewani, dan rempah yang ada disekitar kita maka memakan makanan dengan gizi seimbang juga bisa dijadikan obat.
Rakyat Indonesia sehari - hari tidak akan terlepas dari bawang merah dan bawang putih. Pernah taukan penelitian tentang sel kanker yang bergerak menjauhi bawang putih saat didekatkan?