Semua rakyat Indonesia sangat menyayangi Pancasila. Karena Pancasila bukan hanya dasar negara saja, melainkan adalah jiwa rakyat Indonesia itu sendiri.
Mana mungkin seseorang menyakiti jiwanya sendiri, karena batang tubuhnya akan tegak berdiri dengan keberadaannya. Dan ketika telah mencintai negara berikut dasar negaranya, semua hal yang dilakukan secara otomatis akan mengikuti apa yang menjadi maksud yang dicintainya.
Pancasila melekat sekali di hati rakyat Indonesia. Hubbul wathan telah memasuki arteri darahnya. Sehingga menerapkan nilai luhur pancasila begitu mudah. Setiap peserta didik di sekolah manapun baik sekolah umum maupun pesantren pasti diajarkan menghormati negaranya dan bagaimana menjadikan bangsa menjadi terhormat.
Kita ambil setting penggambaran implementasi pancasila di pesantren, yuk. Mengapa?
Karena, pesantren merupakan miniatur kehidupan bermasyarakat.
Satu, Ketuhanan yang Maha Esa.
Sudah tidak diragukan lagi implementasi sila pertama ini dalam kehidupan santri. Santri di pesantren datang untuk menimba ilmu agama. Dari awal mereka sudah berniat mencari ilmu karena Allah SWT.
Santri yang baik akan menjaga niat di hatinya dengan yakin, yaitu nawaitu ta'alluma linaili Ridhallahi. Yaps, niat mencari ilmu demi ridha Allah SWT. yang utama.
Baru kemudian niat menghilangkan kebodohan untuk diri sendiri dan orang lain, menghidupkan agama Allah SWT., mensyukuri nikmat kecerdasan, serta semua itu dilandasi dengan kesungguhan dan tawakal.
Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.