Ilmu pengetahuan bisa di dapatkan darimana saja. Belajar dapat dilakukan kapan saja. Dan mengajar yang paling membekas di hati anak adalah dengan teladan yang baik. Begitu pula, pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan kemudahan akses yang disediakan pada zaman ini. Metode belajar pun semakin banyak.
Bahkan setiap orang memiliki cara belajar masing-masing. Walaupun berbeda cara dan sumber belajar, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan perubahan pada diri sendiri untuk mengembangkan potensi yang lebih baik. Begitupun bagi para pendidik yang memiliki strategi bermacam-macam untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam manhajnya, Islam sangat memperhatikan kegiatan pembelajaran.
Menurut al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, dalam karya ilmiyahnya yang berjudul "Maqasid Halaqaat al Ta'lim wa Wasaailiha" ada 4 hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan pembelajaran.
Pertama, "gharsu 'uzhmati al din fi qulub al muta'allimin", yaitu menanamkan keagungan agama dalam hati anak.
Kedua, "Iishal al ma'luumat ila adzhanihim wa tafaqquhihim fi al din", yaitu menyampaikan ilmu dari pendidik pada sanubari anak dan berusaha memandaikannya dalam urusan agama.
Ketiga, "shibghuhum bi al akhlaq al islamiyah al karimah", yaitu berusaha menyempurnakan diri anak dengan perangai keislaman yang mulia. Bukan hanya akhlakul karimah saja, tapi akhlak al islamiyah al karimah .
Keempat, "ta'liqu qulubihim bi al da'wah ilallah wa hamalahum al din wa ar risalah al muhammadiyah". Yaitu sebagai umat islam yang baik, pendidik memiliki tugas mengaitkan hubungan hati anak dengan ketaatan kepada Allah SWT. dan mengarahkan kepada ajaran nabi Muhammad SAW.
Dari keempat hal diatas, bisa dimulai dengan cara memberikan contoh terlebih dahulu berupa tindakan dari seorang pendidik yang bisa dicontoh anak. Lebih relevannya lagi, keempat hal di atas jika di terapkan dalam pembelajaran pesantren.
Mengingat dalam pesantren memiliki sosok pendidik yang secara 24 jam mendampingi pembelajaran anak. begitupun ada teladan sentral yang dapat di jadikan tolak ukur bertindak, yaitu biasa disebut Kyai.