Jum'at, 02 September 2022. Para peserta didik SMK Muhammadiyah 02 Malang melaksanakan shalat dhuha secara berjama'ah di lapangan SMK Muhammadiyah 02 Malang. Hal ini merupakan salah satu sarana pendidikan karakter untuk membentuk dan membangun karakter peserta didik, dimana salah satu tujuan utama ini adalah untuk membiasakan para peserta didik untuk terbiasa melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Sikap religi ini merupakan cabang dari pendidikan karakter yang diusung oleh pemerintah. Pendidikan karakter merupakan proses menanamkan adab terhadap peserta didik agar bisa menjadi suri tauladan bagi teman-temannya dan kepada masyarakat.
Pembiasaan shalat dhuha berjamaah para peserta didik SMK Muhammadiyah 02 Malang ini diharapkan mampu memberikan dampak dan menampilkan generasi yang berperadaban, tidak hanya memiliki kecerdasan secara intelektual saja namun juga cerdas secara spiritual dan moral yang selalu berusaha menjaga keseimbangan antara iman, islam dan juga ihsan untuk mewujudkan moto hidup dunia dan akhirat. Guna membentuk sifat berkarakter tersebut dapat melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik dan bermanfaat yang dilakukan secara berulang-ulang, hari demi hari yang lamban laun akan masuk pada bagian pribadinya yang sulit ditinggalkan.
SMK Muhammadiyah 02 Malang mempunyai salah satu budaya untuk menumbuhkan dan membentuk adab dan akhlak peserta didik melalui pembiasaan shalat dhuha berjamaah di sekolah. Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh ummat Islam. Shalat dhuha dikerjakan sebelum para peserta didik masuk pembelajaran di jam pertama. Dengan membiasakan mengerjakan sholat dhuha secara berjamaah diharapkan bisa menumbuhkan dan membentuk karakter disiplin para peserta didik.
Disela-sela setelah selesai melaksanakan shalat dhuha berjamaah, koordinator program PPL dari Universitas Muhammadiyah Malang Muhammad Rafliyanto menyampaikan kultum kepada para peserta didik mengenai kelemahan membaca yang dialami oleh para peserta didik. "salah satu masalah yang kita hadapi saat ini adalah minimnya minat baca yang ada di dalam lingkungan sekolah. Maka dari permasalahan itu kita harus mencari sebuah solusi bersama untuk mengatasi krisis permasalahan ini." Pungkas pria 21 tahun tersebut.
Harapannya dengan diadakannya pembiasaan kegiatan seperti ini, diharapkan akan terbentuk nilai-nilai adab dan karakter dari peserta didik yang disiplin, menghargai waktu berperilaku kharimah dan lain-lain. Yaitu disiplin terhadap waktu dan peraturan serta disiplin terhadap suatu kegiatan yang berlaku sebagai tuntunan kedisiplinan pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H