#paradeparashit continue
suasana minimarket yang tak begitu luas namun padat pengunjung itu terdengar ricuh. dari rak penjualan bahan kue....
kamu ini nggak liat atau pura2 tak melihat..?!
suara seorang nyonya 50tahunan nyaring membahana.
seorang gadis yang berjalan tergesa-gesa secara tak sengaja menumpahkan isi tas si nyonya yang diparkir di kereta...
maaf bu, nggak sengaja..
ia sudah hampir melanjutkan perjalanannya....
namun kerah bajunya ditarik dari belakang....
'enak aja minta maaf, nih barang2 saya tumpah berserakan, bagaimana kalau ada yang hilang.. kamu gak punya mata apa?! pungut!!'
Ada nada feodalisme dalam suara si nyonya Bekri... seorang ibu separuh baya berperawakan tinggi keturunan belanda sunda yang hobi bikin kue buat anak2nya namun sangat ceroboh dan cerewet.
'oh iya maaf ... iya saya pungutkan bu, saya benar2 tidak sengaja... iya saya bereskan..'
Sambil memungut benda2 dari tas ibu itu si gadis meminta maaf dengan suara pelan...
'Lain kali kalau jalan hati-hati kek, ini kan jalan umum...!'
si nyonya melanjutkan omelannya sambil berdecak pinggang seperti adegan mandor dengan kulinya...
'Ini kan bukan kamar situ seenaknya melangkah...emangnya ini supermaket nenek moyang kamu apah?!'
'Iya bu maaf saya tadi tergesa2, ibu yang sabar ya, ini tasnya tolong di cek.. siapa tahu ada yang belum masuk...'
Si gadis menyerahkan tas itu dengan sambil menunduk, tak sedikitpun terlihat kesal dengan omelan si nyonya, gadis yang santun untuk ukuran jaman sekarang.