Mohon tunggu...
Rasty Susanty
Rasty Susanty Mohon Tunggu... wiraswasta -

Call me Kuthy..I'm a booklovers, movie mania, humorous, fashion addict, loveable, travellers, and green tea addict :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Calon Ayah dari Anak-anakku Kelak

14 Agustus 2011   20:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin kamu bertanya : 'ngapain aq mengirim surat ini buatmu?padahal resmi aja belum?' jawaban aq hanya sederhana saja : 'karena aq berharap ayah dari anak-anakku adalah kamu' cinta itu tak bisa dipaksakan, bisa datang kepada saja, dimana saja dan kepada saja..cintaku datang hanya untukmu seorang kenapa hanya kepadamu cinta yang kupunya di berikan begitu saja?? karena kamu yang menunjukkan jalan yang benar dalam kehidupan ini.. kamu juga yang tunjukkan aku perbedaan antara salah dan benar kau ajari aku bagaimana cara bertahan dan memahami masalah kau ajari aku patuh pada persahabatan dan juga cinta kau mengajariku begaimana menangis dan tertawa sangat sulit menemukan cinta, tapi ketika ku temukan itu maka tak akan aku lepaskan aku mau mengatakan sesuatu padamu aku mencintai seseorang yang mempunyai jiwa dan hati..dan itu adalah kamu dan hanya kamu seorang hari ini dan selamanya aku mencintaimu.. aku mencintaimu pada semua yang ada di dalam dirimu..mata, telinga, hidung, tangan pokoknya semuanya tentang kamu semua orang pernah buat kesalahan..mungkin akhirnya akan menjadi pertengkaran di antara kita.. sebenernya kita bertengkar itu agar kita berbaikan nantinya keberadaanku bergantung padamu jika aku akan kehilangan dirimu, maka akan kehilangan diriku dikirimkan oleh saya untuk seseorang yang berada jauh disana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun