Adigium klasik mengatakan bahwa akar dari pada cinta ada pada perasaan, apakah hal demikian benar ?. perasaan merekam cerminan dari hati yang merasakan kondisi senang maupun susah, refleksi perasaan seringkali mempunyai dimensi yang berbeda-beda, seorang lelaki bisa tegar dan kuat bila perjalanan cintanya didominasi oleh logika, karena yang terjadi lebih banyak adalah dimana seorang lelaki lebih banyak menggunakan logika dalam dinamika percintaannyaÂ
Seorang wanita dalam perjalanan cintanya mereka lebih banyak didominasi pada perasaannya, sehingga didalam dinamika cintanya cendrung menangis, karena perasaan tidak mampu membendung realitas Logika tidak mempunyai daya dalam cinta seorang wanita hingga akhirnya menjadikan air mata sebagai realitas cintanya, kondisi ini terus berkembang menuju volume yang maksimal.Â
Disamping itu kondisi perkembangan zaman semakin melaju kearah digital yang memaksa keluar dari ruang alamia menuju ruang ilmia yang instan Kondisi heterogen cinta berkembang mengikuti perkembangan zaman, hakikat cinta pada fase Siti Nurbaya sangat terarah dan setia, kondisi ini berubah arah pada rel yang tak ter arah, hingga akhirnya mengarah pada kondisi cinta yang berbahaya, sayangnya heterogen siti nurbaya itu tidak pekah, dan pada akhirnya runtuh dalam cinta kontenporer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H