Seekor ular melingkar di pagar pak umar. perutnya besar kekenyangan. baru saja ia menelan tiga ekor kambing otawa yang sedang bunting milik pak udin. kambing otawa yang malang sedang mencari makan halaman belakang. rumput-rumput hijau yang segar memancing selera. ular besar datang mengintai. pelan-pelan ia menelan. satu, dua, tiga, semua masuk dengan lancar. ular besar kekenyangan. perutnya besar geraknya lamban. ia tak sanggup berlari kencang. mulutnya menguap kantuk pun datang. dilingkatkan diri di pagar pak umar, lalu tidur dengan tanang. seorang pawang datang menghadang. konon katanya kulit ular mahal di jual. terbayang kantong yang penuh uang. si pawang datang menagkap ular. ular yang kenyang tak bisa menantang. perutnya berat geraknya lamban. sabetan keris si pawang tak dapat dihadang. tembakan senapan tak dapat di elakkan. si ular terkapar ajang menjelang. begitulah kisah ular. yang serakah menelan makan. tak pikir kambing punya kehidupan. akirnya dia menjemput ajal.
.
.
.
------------ Baca Edisi Lengkap ------------
| Bangsa Bermarga Satwa |
|Kucing | Tikus | Cecak | Elang | Bebek | Harimau | Anjing | Ular |Semut |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H