Mohon tunggu...
Bustami Bin Arbi
Bustami Bin Arbi Mohon Tunggu... Insinyur - Aceh, Indonesia

| Minat sastra dan budaya |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Ini, Aceh “Bersimbah Darah”

30 Juli 2011   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi tradisi pada sebagian masyarakat kita, terutama yang berdomisili di Aceh. Tiap tahun menjelang puasa tiba, semua penjuru mata angin di negeri paling ujung Pulau Sumatera itu disibukkan dengan seremonial turun temurun yang dikenal dengan sebutan meugang.

Bagi masyarakat di pedesaaan, tradisi ini masih dianggap sakral. Sehingga tak heran bila orang yang sudah lama di perantauan memilih pulang kampung di hari tersebut untuk sekedar makan daging meugang bersama keluarga kerabat. Dalam masyarakat tradisional Aceh, meugang menyambut puasa punya nilai plus dibanding mudik lebaran. Ini mengingat filosofi masyarakat yang sudah tertanam dalam benak, bahwa semiskin-miskinnya orang Aceh harus bisa makan daging minimal sekali dalam setahun.

Tak heran bila dalam lirik-lirik lagu yang berkembang di Aceh juga ada yang menceritakan tentang tradisi ini. Seperti salah satu lirik lagu Rajawali Band, "keupu dak na sie siploh beulangoeng, meunyo aneuk inoeng hana sajan ma." (Percuma ada daging sebelanga, kalau anak gadis tidak beserta ayah dan ibu). Begitulah perumpamaannya pandangan masyarakat tentang tradisi ini.

Jadi, bila hari ini Aceh "bersimbah darah " dengan banyaknya hewan yang disembelih, seperti kerbau dan sapi, janganlah terkejut. Pemandangan ini akan ditemui polosok Aceh, baik di pasar-pasar hewan atau di sudut-sudut gampoeng. Selamat ber-mak meugang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun