Di era digital yang serba terhubung, anak-anak semakin rentan terhadap ancaman baru yang muncul melalui internet, salah satunya adalah child grooming. Grooming adalah proses manipulasi psikologis yang dilakukan oleh pelaku untuk mendekati, menjalin hubungan, dan memanipulasi anak dengan tujuan mengeksploitasi mereka, baik secara emosional, seksual, maupun finansial.
Dengan meningkatnya akses anak-anak ke media sosial, platform permainan daring, dan aplikasi komunikasi, para predator semakin mudah menyasar korban mereka. Oleh karena itu, memahami fenomena ini dan mengambil langkah pencegahan menjadi sangat penting.
Bagaimana Grooming Terjadi?
Grooming sering kali dimulai dengan interaksi yang terlihat tidak mencurigakan, seperti obrolan biasa di media sosial atau permainan daring. Pelaku secara bertahap membangun kepercayaan anak dengan cara berikut:
1.Memuji dan memberikan perhatian khusus untuk membuat anak merasa istimewa.
2.Memanipulasi emosi dengan berpura-pura menjadi teman dekat atau figur pelindung.
3.Memperkenalkan topik dewasa secara perlahan untuk menormalisasi perilaku yang tidak pantas.
4.Memanfaatkan rasa takut atau rasa bersalah untuk menjaga anak tetap diam.
Proses ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum pelaku mencapai tujuan mereka.
Faktor yang Membuat Anak Rentan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap grooming meliputi: