Mohon tunggu...
Nalia A. R.
Nalia A. R. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nalia

hey, enjoy every steps!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kepiting Laba-laba Jepang, Kepiting atau Laba-laba?

21 Desember 2021   12:00 Diperbarui: 21 Desember 2021   12:16 2595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Our Marine Species

Kepiting laba-laba Jepang - Macrocheira kaempferi merupakan kepiting terbesar di dunia yang hidup jauh di dasar laut. Hewan ini merupakan hewan athropoda terbesar dengan berat tubuh mencapai 20 kg dan lebar tubuh sekitar 37 cm. Mengapa disebut Kepiting laba-laba Jepang? Karena kepiting ini memiliki kaki-kaki panjang mirip dengan laba-laba yang dapat mencapai 4,2 meter. Taka-ashi-gani adalah nama spesies ini dalam bahasa Jepang yang berarti "kepiting berkaki tinggi". Distribusi utama kepiting laba-laba ini adalah Samudra Pasifik di sekitar pesisir Jepang dan perairan Taiwan.

Kepiting laba-laba Jepang hidup di daerah dengan kedalaman air sekitar 50-600 meter. Hewan ini memiliki tubuh bulat berwarna oranye kemerahan berbintik-bintik transisi ke dasar perut berwarna putih krem dengan tonjolan gemuk dan kaki ramping panjang. Kepiting laba-laba jantan memiliki cheliped (pasangan kaki) memanjang, sedangkan betina memiliki cheliped lebih lebar. Jantan biasanya memiliki tubuh dan cakar yang lebih besar daripada betina. Berbeda dengan kepiting biasa yang berumur sekitar 3 tahun, kepiting laba-laba Jepang dapat hidup lama hingga lebih dari 100 tahun.

Foto: Tennessee Aquarium
Foto: Tennessee Aquarium

Makanan kepiting laba-laba Jepang adalah berbagai tumbuhan laut, ganggang, dan hewan kecil, seperti ikan capelin, cumi-cumi, udang dan kerang. Hewan ini termasuk omnivora, bahkan mereka dapat memakan sisa-sisa hewan mati. Beberapa kepiting laba-laba menyelusuri dasar laut untuk mencari tumbuhan dan ganggang laut, dan yang lain membongkar cangkang moluska.

Eksoskeleton keras yang dimiliki kepiting laba-laba dapat melindungi diri dari pemangsa. Namun, mereka harus berganti kulit untuk tumbuh yang dapat memakan waktu berjam-jam. Exoskeleton baru bertekstur lembut dan akan mengeras dalam waktu sekitar dua minggu. Sebagai kamuflase alami, kepiting laba-laba menempatkan hewan kecil di cangkangnya. Mereka mengambil anemon kecil, potongan spons, atau hewan kecil, kemudian menempelkannya ke bagian atas karapas.

Foto: SP Auction/Gareth Fuller Crab
Foto: SP Auction/Gareth Fuller Crab

Kepiting laba-laba jantan tertarik pada betina setelah mereka berganti kulit. Sesama jantan biasanya berkelahi di hadapan betina. Setelah melakukan reproduksi, betina membawa telur yang sudah dibuahi melekat pada perutnya hingga menetas menjadi larva plankton kecil. Pada tahap larva, bentuk tubuh kepiting laba-laba berbeda dengan saat dewasa. Tubuhnya kecil dan transparan dengan tubuh bulat tanpa kaki yang biasanya melayang sebagai plankton di permukaan laut.

Di Jepang, ada undang-undang yang mengatur larangan penangkapan kepiting laba-laba selama musim kawin, yaitu awal musim semi dari Januari-April. Hewan ini tidak banyak dieksploitasi secara komersial, karena sulit bagi nelayan untuk menangkap kepiting laba-laba karena kedalamannya. Hal tersebut membuat kepiting laba-laba dianggap sebagai kelezatan langka di Asia dan harganya bisa mencapai ratusan juta. Meskipun langka, status konservasi IUCN spesies ini masih Not Evaluated (NE) atau Tidak Dievaluasi.

Referensi:

AZA Aquatic Invertebrate Taxon Advisory Group. 2014. Japanese Spider Crab Care Manual. Silver Spring, MD: 60 hlm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun