Saya bersama beberapa teman sekelas saya mengikuti pelatihan living values education (LVE) selama 3 hari di Rumah Kearifan, Yogyakarta. Kami melakukan pelatihan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi pendidikan yang diampu oleh Bapak Dr. Muqowim, S.Ag., M.Ag.. Kami diberikan pilihan untuk mengambil pelatihan selama 1 hari atau 3 hari. Jika mengambil 1 hari maka akan diberikan sertifikat dari rumah kearifan, tetapi jika mengambil 3 hari maka akan diberikan sertifikat berlisensi internasional dari LVE. Kami pun tertarik mengikuti pelatihan 3 hari tersebut, sehingga total yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 15 orang. Jadwal pelatihan kami yaitu jam 08.00-16.15 selama tiga hari berturut-turut, dengan jeda sekitar 1 jam lebih untuk istirahat makan siang dan sholat dzuhur.
Selama pelatihan 3 hari di rumah kearifan bersama pak muqowim dan ibu zia, saya mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman baru. Selama pelatihan berlangsung saya merasa tenang, senang, dan damai bersama teman teman yang lain. Nilai persaudaraan mulai bertumbuh dari hari pertama hingga hari terakhir, saya sangat menikmati waktu-waktu bersama mereka. Saya semakin memahami dan mengetahui sisi lain dari teman teman saya. Ternyata setiap orang memiliki masalahnya masing-masing yang selama ini mereka tutupi, mereka adalah orang-orang hebat yang kuat menjalani kerasnya hidup dunia. Saya juga mengambil banyak sekali pelajaran dan hikmah kehidupan selama pelatihan 3 hari ini. Saya menjadi semakin mengenal diri saya sendiri, ternyata ada banyak hal yang perlu saya perbaiki untuk kedepannya. Saya juga jadi mengerti alasan-alasan dibalik sesuatu yang selama ini saya tidak pahami.
Di hari pertama saya dan teman teman diberi penjelasan singkat mengenai apa itu LVE, serta kontrak belajar dan harapan yang ingin dicapai selama pelatihan 3 hari tersebut. Lalu sesi selanjutnya adalah mengenang seseorang yang paling berjasa atau berpengaruh dalam kehidupan masing-masing. Setelah itu mempersilakan jika ada yang ingin bercerita di depan teman-teman yang lain. Lalu kami juga diberikan amplop acak yang kemudian bertugas menjadi malaikat penjaga untuk orang tersebut selama 3 hari, dan pada hari ketiga akan diadakan ritual penyerahan amplop tersebut ke pemiliknya disertai catatan amal baik apa yang telah dilakukan pada orang tersebut. Hal ini cukup menantang bagi saya karena harus memikirkan cara untuk berbuat baik kepada orang yang tidak terlalu dekat dengan saya. Lalu diakhir pertemuan kami diberi kesempatan untuk mengambil satu nilai yang akan diamalkan dari sore hari sampai keesokan paginya, saat itu saya mengambil nilai tanggung jawab. Dan benar saja, ketika saya mengambil nilai itu, dalam perjalanan pulang saya merasa memiliki suatu tanggung jawab untuk melakukan nilai tersebut. Saya jadi lebih bersemangat dan memikirkan sesuatu sebelum melakukan hal tersebut, sehingga mengetahui risiko jika melakukan atau tidak melakukannya.
Di hari kedua kami melakukan beberapa aktivitas, yang paling menyenangkan adalah game tebak gaya. kami dibagi menjadi beberapa kelompok, nilai yang didapat adalah kerjasama, percaya satu sama lain, dan persaudaraan. Melalui game ini kami belajar bahwa ketika ada suatu berita atau informasi jangan langsung dipercaya mentah-mentah, karena omongan dari satu orang ke orang lain bisa ditambah-tambah atau dikurang-kurangi. Oleh sebab itu sangat penting untuk selektif dalam memercayai suatu berita atau informasi yang beredar, apalagi dengan canggihnya teknologi saat ini yang membuat semakin mudah dalam menyebarluaskan berita-berita hoax di luar sana. Dan diakhir sesi kami memilih nilai lagi untuk diamalkan dari sore hari sampai keesokan paginya. Disitu saya mengambil nilai kasih sayang.
Hari ketiga ketika penutupan saya dan teman teman saling mengsupport satu sama lain. Disitu saya mulai sadar bahwa ternyata teman-teman saya begitu perhatian kepada saya, ketika giliran saya untuk mendengarkan support mereka satu persatu, saya dibuat terharu, bahagia, sedih, dan kaget mendengarnya. Baru kali ini saya dan teman-teman seterbuka ini dalam berkomunikasi, kami saling terhubung satu sama lain. Banyak hal yang tak dapat diceritakan namun akan tetap terkenang di hati.
Saya berharap semoga selalu bisa menghidupkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat senang karena dapat berkesempatan mengikuti pelatihan tersebut, mungkin itu akan menjadi momen yang tak terlupakan dalam hidup saya. Semoga saya bisa mengamalkan apa yang diajarkan dan disampaikan di pelatihan tersebut. Saya juga berharap dapat mengikuti pelatihan lagi di masa mendatang bersama teman-teman saya. Pelatihan yang kami jalani sangat seru, sharing-sharing menjadi sesi yang mengharukan, game menjadi sesi mengasyikkan, dan meditasi menjadi sesi yang mendamaikan.
Banyak perasaan yang dirasakan selama pelatihan ini, yang awalnya kami masih canggung satu sama lain karena di kampus jarang berinteraksi, lama kelamaan kami mulai membuka diri dan menunjukkan sisi lain dari diri kami yang jarang ditunjukkan. Saya sangat menikmati tiap sesinya, bahkan waktu cenderung berputar sangat cepat dibanding biasanya. Disisi lain setelah selesai pelatihan, saya merasa lelah. Walaupun aktivitas fisik yang dilakukan sedikit, akan tetapi pelatihan tersebut menguras emosi dalam diri, yang biasanya tidak saya rasakan dihari-hari biasa. Semoga semakin banyak orang yang tertarik untuk mengikuti pelatihan ini, selain untuk mereflesikan diri juga dapat menjadi healing tersendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H