Mohon tunggu...
Nala Nanda Rahmawati
Nala Nanda Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang. Saat ini, saya sedang mengeksplorasi minat dalam dunia menulis, meskipun saya masih berada pada tahap awal dan belum memiliki banyak pengalaman. Saya percaya bahwa menulis adalah sarana yang kuat untuk menyampaikan ide dan pemikiran, dan saya bersemangat untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan saya dalam bidang ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Hijau: Sosialisasi Bersama Ibu-ibu PKK Desa Jetis Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Ubah Limbah Padi Menjadi Briket Arang

7 Oktober 2024   10:40 Diperbarui: 7 Oktober 2024   10:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama ibu-ibu pkk (dokpri)

Pada tanggal 10 Juli 2024, telah diadakan sosialisasi pembuatan briket arang di Desa Jetis, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Universitas Negeri Semarang yakni Nala Nanda Rahmawati, sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada ibu-ibu anggota PKK desa setempat. Acara sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pembuatan briket arang sebagai alternatif sumber energi yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Sosialisasi yang dimulai pukul 16.00 WIB ini berlangsung dengan lancar, dihadiri oleh sejumlah anggota PKK Desa Jetis. Meskipun tidak ada praktik langsung dalam pembuatan briket, pembicara memberikan penjelasan yang sangat jelas dan detail tentang proses pembuatan briket, bahan-bahan yang dibutuhkan, serta manfaat briket arang bagi lingkungan dan ekonomi rumah tangga. Para peserta mendengarkan dengan antusias penjelasan yang diberikan.


Dalam sesi tersebut, mahasiswa KKN juga menjelaskan beberapa keuntungan dari penggunaan briket arang, antara lain bahan bakunya yang mudah didapatkan dan ramah lingkungan, serta proses produksinya yang relatif sederhana. Briket arang dinilai mampu menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan gas yang kian mahal. Hal ini disambut baik oleh ibu-ibu PKK, yang tertarik untuk lebih lanjut mempelajari dan mungkin mempraktikkannya di kemudian hari.

Meski kegiatan hanya berupa sosialisasi tanpa praktik langsung, peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Salah seorang ibu PKK mengatakan bahwa informasi yang diberikan sangat membuka wawasan mereka tentang peluang usaha dari pembuatan briket. Selain itu, para ibu juga menilai bahwa pengetahuan baru ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

Demonstrasi pembuatan briket (dokpri)
Demonstrasi pembuatan briket (dokpri)
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu PKK dapat terus mengembangkan potensi mereka dalam mencari solusi ramah lingkungan serta mendukung ketahanan energi di tingkat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun