Mohon tunggu...
Naila Nabila Majda
Naila Nabila Majda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa perempuan yang memiliki minat besar dalam bidang kesehatan, sastra, dan isu-isu sosial. Saya gemar menulis dan berbagi pandangan serta pengetahuan tentang berbagai topik yang saya pelajari, dengan harapan dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendekatan Terpadu dalam Menghadapi Penyakit Mpox, Pencegahan dan Penanganan

3 Oktober 2024   01:08 Diperbarui: 3 Oktober 2024   01:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus mpox. Wabah global mpox pada tahun 2022 telah menarik perhatian dunia, termasuk Indonesia, dan memunculkan kebutuhan akan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif.


Pencegahan merupakan langkah pertama dan terpenting dalam mengendalikan penyebaran mpox. Kementerian Kesehatan RI (2022) telah menerbitkan pedoman pencegahan dan pengendalian mpox yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan, termasuk persiapan vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi. Meskipun Indonesia belum melaporkan kasus mpox, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran.


Edukasi publik memainkan peran krusial dalam pencegahan. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI (2022) telah melakukan kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala mpox, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan. 

Praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dekat dengan hewan liar atau orang yang terinfeksi, dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan. Pendekatan ini serupa dengan strategi yang digunakan dalam penanganan COVID-19, yang terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku preventif masyarakat (Harapan et al., 2020).


Surveillance dan pelacakan kontak merupakan komponen penting dalam strategi pengendalian mpox. Siswanto et al. (2022) menekankan pentingnya penguatan sistem surveillance di Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas laboratorium untuk deteksi dini virus mpox. Sistem ini memungkinkan identifikasi cepat kasus baru dan memfasilitasi tindakan segera untuk membatasi penyebaran.


Dalam hal penanganan, isolasi pasien yang terinfeksi sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI, 2022) merekomendasikan isolasi selama lesi mpox belum sembuh sepenuhnya, yang biasanya berlangsung 2-4 minggu. Selama periode ini, pasien harus menghindari kontak dekat dengan orang lain dan hewan peliharaan.


Pengobatan mpox sebagian besar bersifat suportif, termasuk manajemen gejala dan pencegahan komplikasi. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI, 2022), untuk kasus yang parah atau pasien dengan risiko tinggi komplikasi, pengobatan simptomatik dan suportif harus diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien. Pendekatan ini mirip dengan manajemen awal COVID-19 di Indonesia, di mana pengobatan suportif menjadi fokus utama (Susilo et al., 2020).


Kerjasama internasional juga penting dalam menangani wabah mpox global. Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah berpartisipasi dalam forum-forum internasional untuk berbagi informasi dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman mpox (Kemenlu RI, 2022). Kolaborasi ini penting untuk memastikan akses ke vaksin dan obat-obatan, serta berbagi pengalaman dalam penanganan wabah.


Oleh karena itu, strategi pencegahan dan penanganan mpox yang efektif memerlukan pendekatan multifaset yang mencakup kesiapsiagaan vaksinasi, edukasi publik, surveillance, isolasi kasus, pengobatan yang tepat, dan kerjasama internasional. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini secara komprehensif, Indonesia dapat bersiap menghadapi potensi ancaman mpox dan meminimalkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI. 2022. Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Cacar Monyet (Monkeypox). https://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2022/05/23/1022/kesiapsiagaan-menghadapi-penyakit-cacar-monyet-monkeypox.html [online]. (diakses tanggal 22 September 2024).


Harapan, H. 2020. Knowledge, Attitudes, and Practices of Indonesian Residents Regarding COVID-19: A National Cross-sectional Survey. PLOS ONE, 15(5), p.e0233668. doi:10.1371/journal.pone.0233668.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun