Mohon tunggu...
Dana khoiril huda
Dana khoiril huda Mohon Tunggu... -

mahasiswa yg hobi pengajian dan suka diskusi politik

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Alasan Klasik Pemerintah Menaikkan Harga BBM

18 November 2014   03:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. "Subsidi BBM dicabut untuk mendukung pemanfaatan energi alternatif"

Jawab :

Sudah berapa kali pemerintah alasan seperti itu terus ? dari jaman Bu Megawati, Pak SBY dan kini Pak Jokowi selalu alasan yg sama : untuk mengakomodasi energi alternatif.

Tapi kini apa hasilnya ? Alasan tinggal alasan, Jargon tinggal jargon dan janji pun tinggal janji belaka....NIHIL tanpa HASIL.

Hallo, Apa kabarnya minyak jarak ? Apa kabarnya Biomassa? PLTS ? PLTB ? PLTN ? dll.....Nihil hanya tinggal omongan.

Berapa kali para peneliti mengeluh tentang keseriusan pemerintah dalam mendukung energi alternatif ? padahal sudah berapa kali BBM dinaikkan? hasilnya sama aja...tak ada insentif, dukungan dana penelitian bagi para peneliti, dll.

Intinya, Pemerintah memang nggak serius mengembangkan energi alternatif. Mungkin "mereka" lebih nyaman hanya mengurusi sektor migas yg jelas ada hasilnya dan jelas pasarnya.

Mungkin juga ada Oknum pemerintah dan para mafia Energi yg bermain disana...Entahlah,kawan..suruh saja KPK memeriksanya. aku hanya bisa melihatnya dari berita.

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 : "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat"

Harusnya, kalo Minyaknya dari bumi indonesia, rakyat indonesialah yg berhak menikmatinya...bukan malah cukong-cukong, para mafia energi dan oknum elit pemerintahan yg hanya menikmatinya..

Akhirnya, pesan saya untuk para pemuda, jangan mau dibodohi oleh rezim penguasa...pemuda harus kritis, harus cermat, harus kerja keras dan rela berkorban. Mari kita teladani para pahlawan dulu yg berjuang melawan penjajah. tapi, kini tugas kita semakin berat karena musuh kita adalah saudara sebangsa dan setanah air kita sendiri. Musuh yang Tak terlihat, tapi serangannya sungguh sangat berbahaya bagi kemajuan bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun