Mohon tunggu...
Najwa Malikah
Najwa Malikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Hizbut Tahrir

15 Desember 2023   15:27 Diperbarui: 15 Desember 2023   15:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hizbut Tahrir adalah suatu partai politik yang berideologi Islam dan menjadikan akidah Islam sebagai asas partainya. Latar belakang pembentukan HT dapat dilihat dari dua sisi, yaitu historis dan normatif. Secara historis, HT didirikan sebagai bentuk respons terhadap kemunduran umat Islam dalam jangka waktu yang lama. Menurut sejarahnya, sejak abad ke-18, dunia Islam mengalami kemunduran yang puncaknya pada Mei 1948 ketika Palestina jatuh ke tangan Yahudi dan berdiri negara Israel. Di Palestina, orang-orang Arab terbukti tidak berdaya melawan orang-orang Yahudi dan sekutu otonom Inggris, yang berkuasa di Yordania, Mesir, dan Irak. Atas kemunduran ini an-Nabani merasa tidak terima dan berjuang mempelajari dan meneliti alasan penyebab kemunduran kaum muslimin untuk menyadarkan umat Islam. Hingga akhirnya Taqiyuddin menyimpulkan bahwa penyebab keterbelakangan umat Islam adalah karena mereka kehilangan salah satu aspek pemikirannya. Dan tidak ada solusi lain kecuali dengan mengembangkan pemikiran maju yang berlandaskan spiritualitas (kesadaran akan hubungan antara segala sesuatu dengan Allah).

Ideologi Hizbut Tahrir

Ideologi HT menurut pandangan penulis, dari segi ideologi sebenarnya tidak ada perbedaan antara HT dengan sebagian besar kelompok agama lain seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. Mereka menekankan bahwa ideologi mereka adalah Islam. Dalam buku Idrus Ramli yang berjudul "Hizbut Tahrir dalam Sorotan" memiliki tujuh ideologi yaitu :

1. Mengadopsi Ideologi Mu'tazilah. Menurut Idrus Ramli, HT mempunyai pandangan yang sama dengan Mu'tazilah, khususnya terkait tidak adanya qadha dan qadar.

2. Pengingkaran terhadap ta'wil oleh ulama salaf. Dalam buku Idrus Ramli dalam pernyataannya, HT membatah adanya Tawil oleh ulama salaf karena tawil sudah dikenal dan dilakukan oleh ulama.

3. Qadar dan ilmu Allah. Dalam ideolgi HT dianggap berbeda dengan Ahl al-Sunnah wa al-Jama'a yaitu menyangkut takdir dan ketuhanan.

4. Kemas'human para Nabi. Menurut Hizbut Tahrir, seluruh Nabi dan Rasul Allah menjadi Mashum (kebangkitan dari kesalahan) pada saat menjadi Nabi.

5. Penghinaan umat Islam. Idrus Ramli menilai pernyataan tersebut merupakan penghinaan terhadap umat Islam dengan alasan al-Nabani menyamakan pendapat Ahl al-Sunnah dengan Jabaliya dalam masalah perilaku Islam.

6. Pengingkaran siksa kubur. Hizbut Tahrir membantah adanya siksa kubur terhadap manusia tang sudah meninggal dunia, tetapi tidak dapat dibenarkan jika diberi label sebagai pengusung ideologi yang menolak adanya siksa kubur.

7.Mengkafirkan kaum muslimin. HT tidak mempercayai kaum muslimin karena tidak mendukung visi dan misi HT dalam upaya mempertahankan khilafah.

Konsep Khilafah Dalam Pandangan Hizbut Tahrir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun