Indonesia dinilai sebagai salah satu negara tujuan para investor karena perekonomian Indonesia yang saat ini naik kearah yang lebih baik. Tak hanya itu nilai tukar rupiah dan suku bunga masih pada tingkat yang cukup stabil.
Namun, banyaknya investor asing yang berinvestasi di Indonesia perlu diwaspadai. Jika melemahnya pasar keuangan global. Maka, akan sangat merugikan perekonomian Indonesia, apabila besaran kepemilikan SBN RI didominasi oleh investor asing. Hal tersebut dikhawatirkan krisis finansial yang terjadi pada tahun 2008 akan terjadi kembali. Dan akan berdampak pada melemahnya perekonomian Indonesia.
Namun, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini kepemilikan SBN RI masih dikuasi oleh investor domestik. Di mana Bank Indonesia masih mendominasi kepemilikan saham pada pasar obligasi SBN RI.
Kepemilikan dana oleh Bank Indonesia (BI) serta perbankan berkisaran lebih dari 50 persen. Kepemilikan SBN RI didominasi oleh Bank Indonesia dengan nilai 26 persen, perbankan Indonesia 24,5 persen, dan kepemilikan asing sebesar 14,61 persen. Hal tersebut, menjadi "angin segar" bagi Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan naik turunnya kepemilikan SBN RI tersebut tidak memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia. Namun, Indonesia harus tetap mengontrol serta waspada atas porsi nilai investasi kepemilikan asing terhadap SBN RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H