Mohon tunggu...
Najwa Tita Nurfaiza
Najwa Tita Nurfaiza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa uin malang

Hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Teori Belajar Bruner terhadap Pembelajaran Modern

5 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:35 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jerome Bruner, seorang psikolog kognitif terkemuka, memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang proses belajar. Teori belajarnya, yang menekankan konstruktivisme dan peran aktif pembelajar, memiliki dampak yang mendalam dan terus relevan dalam membentuk praktik pembelajaran modern. Artikel ini akan membahas beberapa dampak kunci dari teori Bruner terhadap pendekatan pembelajaran kontemporer.Bruner menentang pendekatan pembelajaran pasif di mana siswa hanya menerima informasi secara pasif. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses konstruksi pengetahuan. Teorinya mendorong metode pembelajaran yang menekankan eksplorasi, penemuan, dan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dalam penerapan metode pembelajaran berbasis inquiry, project-based learning, dan game-based learning yang populer saat ini. Siswa tidak lagi sekadar mendengarkan ceramah, tetapi aktif terlibat dalam kegiatan yang memungkinkan mereka membangun pemahaman mereka sendiri.Bruner mengidentifikasi tiga mode representasi pengetahuan: enaktif (melalui tindakan), ikonik (melalui gambar), dan simbolik (melalui kata-kata dan simbol abstrak). Teorinya menyarankan bahwa pembelajaran yang efektif harus mempertimbangkan perkembangan kognitif siswa dan menggunakan representasi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Dalam praktik pembelajaran modern, hal ini tercermin dalam penggunaan berbagai media pembelajaran, seperti demonstrasi, gambar, video, dan simulasi, untuk membantu siswa memahami konsep yang kompleks. Guru juga didorong untuk menyesuaikan strategi pengajaran mereka dengan tingkat pemahaman siswa.Bruner menekankan pentingnya scaffolding, yaitu penyediaan dukungan sementara untuk membantu siswa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Dukungan ini secara bertahap dikurangi seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa. Dalam pembelajaran modern, scaffolding diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti bimbingan guru, penggunaan petunjuk dan contoh, serta kolaborasi antar siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar, bukan sebagai penyampai informasi tunggal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun