Mohon tunggu...
Najwa Rahmatunnissa XII MIPA 2
Najwa Rahmatunnissa XII MIPA 2 Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA

Hi, aku Najwa !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembiasaan Bersalaman Dengan Guru (Syifa Rahmania- XII MIPA 2)

2 Februari 2025   09:33 Diperbarui: 2 Februari 2025   09:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, pembentukan karakter siswa menjadi salah satu fokus utama dalam dunia pendidikan. Salah satu langkah sederhana namun bermakna yang dilakukan Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Utara adalah membiasakan siswa bersalaman dengan guru setiap pagi. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol rasa hormat, tetapi juga menjadi awal yang positif untuk memulai hari. Melalui kebiasaan ini, Sekolah berusaha menanamkan nilai-nilai kesopanan, keakraban, dan kedisiplinan dalam diri setiap siswa.Setiap pagi, saat siswa memasuki area sekolah, mereka disambut dengan senyuman hangat dan salam dari para guru. Ini bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga bagian dari budaya positif yang dibangun di sekolah. Namun, pertanyaannya adalah, siapa yang mengusulkan kebiasaan ini, dan mengapa hal tersebut sangat penting? Apa manfaat dari pembiasaan bersalaman dengan guru setiap pagi? Bagaimana cara pelaksanaan kebiasaan ini agar berjalan dengan lancar dan efektif? Untuk memahami lebih lanjut, mari kita telusuri beberapa aspek penting terkait kebiasaan ini yang tidak hanya melibatkan interaksi fisik, tetapi juga mempengaruhi ikatan batin antara guru dan siswa, serta mempererat budaya positif di sekolah.Pembiasaan bersalaman dengan guru setiap pagi di sekolah bertujuan untuk membiasakan 5 S (Salam, Sopan, Sapa, Santun, Senyum) serta melakukan pengecekan kerapihan peserta didik, termasuk sepatu, seragam, dan makeup bagi siswi. Tujuan lainnya adalah agar guru menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Kebiasaan ini diusulkan oleh Bu Dusria selaku Wakasek Kesiswaan, dengan harapan agar siswa terbiasa bersalaman dengan guru, tidak hanya di sekolah, tetapi juga saat bertemu di luar. Dalam pelaksanaannya, setiap hari dijadwalkan 10 guru, yaitu 5 guru perempuan dan 5 guru laki-laki, oleh kepala sekolah.
Pembiasaan ini mulai diterapkan pada akhir tahun 2023, dan kegiatan bersalaman berlangsung setiap pagi antara pukul 06:45 hingga 07:00. Lokasi pelaksanaan berada di depan lobi, setelah siswa masuk gerbang sekolah. Tujuan utama penerapan kebiasaan ini adalah untuk menciptakan budaya yang baik, meningkatkan kepedulian guru dalam menyambut siswa, serta memberikan dampak positif terhadap hubungan batin antara guru dan peserta didik.
Agar pelaksanaan pembiasaan ini berjalan lancar dan efektif, langkah yang diambil adalah dengan membuat jadwal yang teratur dan mengirimkan laporan foto ke kepala sekolah. Dengan cara ini, diharapkan kebiasaan ini dapat terus berjalan dengan konsisten dan memberikan manfaat jangka panjang dalam membentuk karakter positif peserta didik.
Pembiasaan bersalaman dengan guru setiap pagi di Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Utara bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah kecil yang membawa dampak besar dalam pembentukan karakter siswa. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan penghormatan, tradisi ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki sikap yang santun dan berkepribadian unggul. Mari bersama-sama mendukung upaya sederhana ini demi masa depan yang lebih baik.
Sebagai kesimpulan, kebiasaan bersalaman dengan guru setiap pagi bukan hanya sekadar ritual, melainkan sebuah langkah penting dalam membangun hubungan yang lebih erat antara guru dan siswa. Dengan adanya pembiasaan ini, diharapkan dapat tercipta ikatan batin yang kuat, serta memperkuat budaya positif di lingkungan sekolah. Selain itu, melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten dan terjadwal, siswa juga belajar tentang pentingnya saling menghargai dan menjaga sikap sopan santun. Dengan demikian, pembiasaan ini bukan hanya memberi dampak pada kerapihan dan kedisiplinan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter peserta didik yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun