Polusi udara merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara di dunia, salah satunya Indonesia. Polusi udara termasuk dalam masalah lingkungan yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat karena polusi udara sudah menjadi ancaman bagi kesehatan rakyat Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi salah satu dari enam negara yang paling banyak menyumbangkan polusi udara dunia menurut Michael Greenstone, selaku pendiri riset Air Quality Life Index (AQLI) bersama rekan-rekannya yang berasal dari Institut Kebijakan Energi (EPIC) Universitas Chicago pada laporan yang dirilis pada 29 Agustus 2023 lalu. Dilihat dari Indeks kualitas udara (AQI) pada 6 November 2023 kemarin, polusi udara tertinggi di Indonesia berada pada kota Tanggerang Selatan, Banten dengan skor indeks kualitas udara (AQI) mencapai 153 poin. Dengan skor yang telah mencapai lebih dari 151 poin, maka Tanggerang Selatan telah memasuki kategori tidak sehat. Hal ini juga terjadi di kota-kota besar lainnya seperti kota Bandung dengan skor AQI sebesar 145 poin, disusul oleh Jakarta dengan skor AQI 129 poin dan Palembang dengan skor AQI 107 poin (Bayu, 2023).Â
Buruknya kualitas udara di Indonesia dari tahun ke tahun diakibatkan oleh banyak faktor. "Penyebab polusi udara tidak hanya kendaraan bermotor. Asap pembakaran batu bara, hutan dan sampah, maupun bau yang berasal dari poduk pembersih rumah berbahan kimia juga bisa  menjadi sumber polusi udara. Dengan mengetahui penyebab polusi udara, langkah-langkah penanganan pun bisa dilakukan." (Agustin, 2023). Dari pernyataan  tersebut, dapat disimpulkan jika faktor yang mengakibatkan kualitas udara di Indonesia semakin buruk adalah penggunaan kendaraan bermotor, pembakaran batu bara, hutan dan juga sampah, dan pengunaan pembersih rumah berbahan kimia. Selain faktor-faktor di atas, terdapat juga faktor lainnya yang dikemukaan oleh Michael Greenstone dan Qing (Clarie) Fan yakni "Di banyak daerah pertanian, khusunya di Sumatera dan Kalimantan, kebakaran hutan dan lahan gambut sering dikaitkan dengan deforestasi ilegal, perkebunan kelapa sawit, atau pertanian tebang-bakar merupakan kontributor utama terhadap polusi partikulat." (Greenstone & Fan, 2019).
Polusi udara di Indonesia semakin meningkat. Bukan hanya lingkungan yang mendapat dampak negatif karena hal itu, masyarakan Indonesia juga merasakan dampak dari polusi udara yang meningkat. "Beberapa wilayah di Indonesia tingkatnya jauh lebih buruk. Di ibu kota Indonesia, Jakarta, yang merupakan rumah bagi lebih dari 10 juta orang, rata-rata penduduknya akan hidup lebih singkat 2,3 tahun jika tingkat PM23 bertahan pada tingkat saat ini, relatif jika pedoman WHO terpenuhi. Sementara itu, harapan hidup untuk warga di pulau Sumatera dan Kalimantan rata-rata berkurang sekitar 4 tahun. Di Sumatera Selatan, penduduk Palembang rata-rata kehilangan 4,8 tahun harapan hidup, dan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir kehilangan 5,6 tahun harapan hidup. Secara keseluruhan, populasi Indonesia saat ini akan kehilangan sekitar 309 juta tahun hidup akibat polusi jika konsentrasi 2016 bertahan, yang merupakan salah satu beban tertinggi di dunia, di belakang India, China, Bangladesh dan Pakistan." (Greenstone & Fan, 2019) . Dapat di simpulkan jika masyarakat Indonesia mengalami penurunan harapan hidup dikarenakan kualitas udara yang memburuk. Dampak lain yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah gangguan pada mata, batuk, pilek, sesak nafas, nafas menjadi pendek, serangan asma, bahkan dapat menyebabkan PPOK (Penyakit Paru Obstuktif Koronik) dan juga kanker paru-paru.
Dilansir dari databoks.katadata.co.id, banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi polusi udara di Indonesia, diantaranya adalah pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), penggunaan transportasi berbasis listrik, pelaksanaan car free day, membuat standar emisi industri, dan menindak pelaku pembakaran sampah. Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah, upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi polusi udara adalah menggunakan transportasi umum, menggunakan produk ramah lingkungan, hindari membakar sampah, menanam pohon, dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
Polusi udara merupakan salah satu masalah serius yang ada di Indonesia. Banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggapi masalah polusi udara ini. Sebagai masyarakat Indonesia, harusnya berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi polusi udara di Indonesia. Banyak usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya pemerintah diantanya adalah menggunakan transportasi umum yang telah disediakan oleh pemerintah, menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan serta dapat digunakan kembali, dan juga tidak membakar sampah. Masyarakat dapat membuat alternatif lain untuk mengelola sampah agar meminimalisir pembakaran sampah.
Sumber Referensi
Agustin, S. (2023, Agustus 30). 6 Penyenbab Polusi Udara dan Cara Mengurangi Paparannya. Retrieved November 6, 2023, from Alodokter.com: https://www.alodokter.com/6-penyebab-polusi-udara-dan-cara-mengurangi-paparannya#:~:text=Penyebab%20polusi%20udara%20tidak%20hanya,langkah%20penanganan%20pun%20bisa%20dilakukan
Annur, C. M. (2023, Agustus 24). Apa Upaya Pemerintah untuk Kurangi Polusi Udara? Ini Pandangan Warga. Retrieved November 07, 2023, from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/24/apa-upaya-pemerintah-untuk-kurangi-polusi-udara-ini-pandangan-warga
Bayu, D. (2023, November 06). 8 Kota Indonesia dengan Polusi Udara Tertinggi (6 November 2023). Retrieved November 06, 2023, from dataindoensia.id: https://dataindonesia.id/varia/detail/8-kota-indonesia-dengan-polusi-udara-tertinggi-6-november-2023
Greenstone, M., & Fan, Q. (. (2019). Kualitas Udara Indonesia yang Memburuk dan Dampaknya terhadapp Harapan Hidup. AIR QUALITY LIFE INDEX , 5.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI