Mohon tunggu...
Najwa Nur hafidza
Najwa Nur hafidza Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Edukasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Demam Berdarah

18 September 2024   23:44 Diperbarui: 19 September 2024   00:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk aedes aegypti. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan nyamuk menggigit manusia, virus pun masuk ke dalam tubuh. Nyamuk Aedes Aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini biasanya "bekerja" dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit pada malam hari. Serangga ini menyukai tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.

Adapun gejala utama demam berdarah adalah naiknya suhu tubuh secara mendadak. Pada anak-anak, fase demam pada DBD berbentuk seperti pelana kuda  yaitu turun selama beberapa hari, kemudian naik lagi. Demam pada DBD umumnya berlangsung selama 3 hari. Demam bisa mencapai suhu 3940C dan sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas. Selain demam, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertainya, yaitu: lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi, hilang nafsu makan, mual dan muntah dan ruam kemerahan yang timbul atau tidak timbul.

Selanjutnya, demam akan turun dan pasien merasa lebih baik. Namun, pada fase ini, trombosit justru sedang turun drastis dan terjadi kebocoran pada pembuluh darah. Akibatnya, pasien berisiko mengalami perdarahan dan syok karena pembuluh darah kehilangan banyak cairan. Fase setelah demam turun merupakan fase kritis sehingga pasien harus diawasi secara ketat. Tanda bahaya yang perlu diawasi pada fase ini antara lain, nyeri perut yang berat, muntah-muntah tidak kunjung berhenti, lemas setelah sudah merasa membaik, gelisah, gusi berdarah atau mimisan, muntah berdarah, buang air besar berdarah, jantung berdebar, napas cepat, kulit dingin, pucat, dan basah.

Untuk mengatasi demam berdarah, edukasi dan partisipasi masyarakat sangat penting. Tetapi pada zaman sekarang sulit untuk membuat orang peduli dan mau berusaha menjaga kebersihan lingkungang untuk pencegahan penyakit demam berdarah. Rendahnya kesadaran dan tanggung jawab kolektif untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Minimnya partisipasi masyarakat membuat program promosi kesehatan tidak dapat bertahan jangka panjang, sehingga kondisi kesehatan masyarakat menurun.

Partisipasi masyarakat merupakan kunci utama dalam mobilisasi masyarakat pada program promosi kesehatan berbasis komunitas untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular DBD. Partisipasi masyarakat dijadikan strategi global untuk penanganan DBD yang tersusun dalam "Dengue--Communication for Behavioral Impact".

Adapun beberapa partisipasi yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penyakit DBD yaitu melalui gerakan 3M plus, menguras, menutup, dan mengubur. Maksud dari gerakan 3M menguras, yaitu membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan vas bunga secara rutin. 3M yang kedua yaitu menutup, maksudnya menutup rapat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur. 3M yang ke tiga yaitu mengubur, maksudnya mengubur atau mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air. Dan  yang terakhir yaitu plus, menggunakan obat nyamuk, kelambu, dan memelihara ikan pemakan jentik dikolam.

            Menurut saya dengan edukasi yang tepat dan partisipasi aktif dari masyarakat, penyebaran demam berdarah dapat dikendalikan dan dikurangi. Selain peran masyarakat, tenaga kesehatan juga memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini, termasuk memberikan penyuluhan tentang demam berdarah di lingkungan sekolah, kantor, dan komunitas lainnya.

KATA KUNCI : kesehatan, penyakit, petisipasi

DAFTAR PUSTAKA

Josef, M., (2010). Partisipasi dalam Promosi Kesehatan pada Kasus Penyakit  Demam Berdarah (DB) Ditinjau dari Pemberdayaan Psikologis dan Rasa Bermasyarakat, journal psikologi, 37(1), pp. 65-81

Nareza M. T. (2024). Demam Berdarah - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. https://www.alodokter.com/demam-berdarah (Diakses: 13 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun