Mohon tunggu...
Najwa Nur hafidza
Najwa Nur hafidza Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kontribusi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Kesehatan Publik dari Masa Kolonial hingga Era Modern

9 September 2024   22:36 Diperbarui: 9 September 2024   22:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Definisi ini menekankan pentingnya kesejahteraan secara keseluruhan, bukan hanya aspek fisik.

            Sedangkan Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan Ilmu Kesehatan Masyarakat, juga dikenal sebagai Public Health, adalah disiplin ilmu yang berfokus pada pemahaman dan peningkatan kesehatan populasi serta pencegahan penyakit dan cedera. Ilmu Kesehatan Masyarakat juga dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas hidup melalui usaha yang terorganisir dan informasi yang dipersiapkan masyarakat

            Pada masa penjajahan Belanda, kesehatan masyarakat mulai mendapat perhatian serius, seperti pada tahun 1807 Gubernur Jenderal Daendels mengadakan pelatihan bagi dukun bayi untuk menurunkan angka kematian bayi. Selanjutnya pada abad ke-19 mulai banyak yang mendirikan sekolah-sekolah kedokteran dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yoyakarta. Sekolah-sekolah inilah yang berperan penting dalam menghasilkan tenaga medis yang terlatih.

            Ada beberapa kontribusi penting pada masa kolonial ini. Seperti, Pemerintah kolonial Belanda melakukan upaya pemberantasan penyakit menular    seperti cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Kemudian pemerintah kolonial belanda juga melakukan Pelatihan bagi dukun bayi dan pendirian sekolah kedokteran di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan mendirikan laboratorium untuk mendukung penelitian dan pemberantasan penyakit seperti malaria dan lepra.

            Pada awal Abad ke-20, kesehatan masyarakat di Indonesia semakin berkembang dengan adanya berbagai program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial. Seperti pada tahun 1922, terdapat wabah yang melanda Indonesia yaitu wabah pes. Sehingga Dr. John Lee Hydrich dari Lembaga Rockefeller New York melakukan penelitian dan menemukan bahwa tingginya angka kematian disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi lingkungan. Berdasarkan temuannya, Hydrich memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan.

            Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah Indonesia memulai mengambil alih tanggung jawab penuh atas kesehatan masyarakat. Seperti, pada tahun 1950-an pemerintah mulai membangun puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) di berbagai daerah sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Kemudian pada tahun 1960-an, pemerintah  mulai melakukan program imunisasi massal untuk mengandalikan penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus. Pemerintah juga mulai fokus pada peningkatan gizi masyarakat dengan mengadakan program penyuluhan gizi dan distribusi makanan tambahan bagi anak-anak dan ibu hamil.

            Pada era modern, kesehatan masyarakat di Indonesia terus berkembang dengan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seperti, upaya pengendalian penyakit menular contohnya HIV/AIDS dan penyakit tidak menular contohnya  diabetes dan hipertensi. Kemudian melakukan kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan, berhenti merokok, dan berolahraga.

Kesehatan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Seperti pada saat pandemi COVID-19 melanda dunia pada tahun 2020 menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah dan berbagai pihak terkait bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini melalui berbagai upaya seperti vaksinasi massal, peningkatan kapasitas rumah sakit, dan kampanye kesehatan masyarakat.

Meskipun telah banyak kemajuan, masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas layanan kesehatan di daerah terpencil. Namun, dengan inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Dengan adanya hal tersebut saya harap kesehatan masyarakat di Indonesia terus berkembang menuju masa depan yang lebih sehat.

KATA KUNCI : Kesehatan, Kontribusi, Masyarakat, Sehat, Sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun