Mohon tunggu...
Najwa NurFajriah
Najwa NurFajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanggung Jawab Sosial Menurut Kajian QS. Al-Maun

27 November 2023   14:45 Diperbarui: 28 November 2023   12:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tanggung Jawab Sosial Menurut Kajian QS. AL-MAA'UUN


Surah Al- Maa'uun adalah salah satu surah Al-Qur'an yang berada pada juz 30, Surah Al-Maa'uun termasuk golongan surah madaniyyah atau makiyyah  karena surah Al-Maa'uun sebagian di turunkan di Kota Madinah dan sebagian lagi di Kota Mekkah, Surah ini terdiri dari 7 ayat.

Dalam surah Al-Maa'uun terdapat ayat-ayat yang mempunyai pesan moral tentang tanggung jawab sosial. Mari kita bahas ayat demi ayat.

Ayat pertama berbunyi "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?". Ketika Allah memulainya dengan pertanyaan, itu berarti Allah meminta Rasul-Nya untuk memperhatikannya dengan hati-hati, seperti yang terlihat dalam ayat lain. Jika pertanyaan ini tidak dijelaskan dengan cara ini, orang akan mengira mereka mendustakan agama hanya karena mereka tidak mau percaya kepada agama Islam. Selain itu, seseorang tidak lagi mendustakan agama setelah shalat dan puasa. 

Kemudian ayat ke-dua berbunyi "Maka itualah dia orang yang menghardik anak yatim". Kata Yadu'u pada ayat ini bisa di artikan menghardik atau menolak, maksud menolak disini bisa di gambarkan dengan rasa benci, rasa tidak senang, dan tidak ingin ia mendekat. Ayat ini mejelaskan bahwa orang yang membenci,menolak,dan nmenghardik anak yatim termasuk orang-orang yang mendustakan agama.

Ayat ketiga dari surah Al-Maa'uun berbunyi "Dan tidak mendorong dirimya atau orang lain untuk memberi makan orang miskin".

Ayat ini mencela orang-orang yang kikir tidak mau berbagi sesama. Mereka termasuk dalam yang mendustakan agama, karena dia mengaku menyembah Allah, tetapi hamba Allah yang tidak membantu atau peduli sesama. Dalam ayat ini, jelaslah bahwa kita sesama Muslim, terutama mereka yang tinggal bersama dan tinggal di dekat satu sama lain, mengajak dan mengajak untuk membantu anak yatim dan fakir miskin. Kita berkumpul dalam perasaan dan budi pekerti yang sama.

Ayat ke-empat berbunyi "Maka celakalah orang-orang yang solat".  Yang di maksud pada ayat ini adalah orang-orang yang melaksanakan solatnya tidak sungguh-sungguh, tidak mengharapkan pahala dari solat yang telah dia laksanakan, tidak takut jika dia meninggalkan kewajban solatnya.

Pada ayat kelima berbunyi "Yaitu mereka yang dalam solatnya lalai". Kata "Saahuun" pada ayat ini bisa berarti lupa, maksudnya adalah orang-orang yang melaksanakan solat tetapi lupa rakaat solat atau bacaan-bacaan solat, tidak fokus dan khusyu dalam melaksanakan kewajibannya. apabila hal itu jarang terjadi maka itu bisa di sebut lalai,tetapi jika sering melupakan bacaan salat dan rakaat salat jelas ia tidak memandang serius kewajibannya sebagai seorang muslim.

Berlanjut kepada ayat ke-enam yang berbunyi "Orang yang berbuat baik untuk riya".  Perbuatan baik yangsifatnya kewajiban dilakukan seseorang dan di perlihatkan kepada orang lain tidak disebut riya,,seperti solat. Dengan demikian, sabda Nabi SAW, "Jangan tutup-tutupi perbuatanmu jika perbuatan itu diwajibkan oleh Allah," menunjukkan bahwa kewajiban itu memiliki hak untuk diperlihatkan dan ditampilkan. Karena melakukan perbuatan wajib itu adalah salah satu tanda bahwa seseorang adalalah seorang muslim. Tetapi "riya" yang dimaksud pada ayat ini adalah seseorang yang jarang berbuat baik tapi  jika ada orang lain maka dia  akan berbuat baik,rasa ingi di puji orang lain.

Terakhir, ayat ke-tujuh berbunyi "Dan enggan menolong dengan barang berguna".  Kata "Maa'uun" pada ayat ini memiliki beberapa makna pendapat dari para ulama, salah satunya yang diriwayatkan oleh Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas  beliau mengakatakan "Maa'uun" tersebut bisa dirtikan zakat. Orang-orang yang tidak memberikan atau mengeluarkan zakat termasuk kepada orang-orang yag mendustakan agama.

Dosen Pengampu : Dr. Hamidullah Mahmud, M.A

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun