Mohon tunggu...
najwa nur
najwa nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sebagai anak yang aktif dan komunikatif saya berpengalaman menjadi panitia bagian sponsor dan hal tersebut membuahkan hasil yang sangat memuaskan sebagai siswi SMA, dan saya berpengalaman menjadi panitia divisi koordinator lapangan, hal tersebut membuat saya lebih paham terkait kondisi lapangan sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Pendidikan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

3 Januari 2025   10:46 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:44 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk meminimalisir adanya kebodohan yang terjadi di Indonesia. Pendidikan itu dapat kita peroleh di manapun kita berada dan kapan saja. Pendidikan sangat berdampak besar bagi perkembangan masa ke masa. Tidak hanya untuk diri sendiri, akan tetapi juga berpengaruh untuk bangsan dan negara. Suatu negara dapat dilihat kemajuannya melalui pendidikan yang telah ditempuh oleh masyarakat itu sendiri.

Pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara, sebagaimana yang telah dicantumkan pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan." Namun pada kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua anak di Indonesia mendapatkan hak yang sama atas akses pendidikan mereka. Ketimpangan ini tidak hanya mencerminkan masalah infrastruktur, tetapi juga dilihat dari ketimpangan sosial, geografis, ekonomi, dan budaya.

Pendidikan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat kualitas dan pemerataan aksesnya. Salah satu masalah utama adalah keterbatasan dari akses infrastruktur pendidikan, terutama di daerah pedesaan dan pulau-pulau kecil. Banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang memadai, peralatan pendidikan yang lengkap, dan akses internet yang penting untuk mendukung pembelajaran di era digital. Kondisi ini menyebabkan proses belajar mengajar kurang optimal, dan mempengaruhi motivasi serta perkembangan peserta didik.

Selain itu, masalah akses pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh letak geografis Sumbawa yang tersebar di berbagai pulau. Banyak siswa di daerah terpencil harus menempuh jarak yang jauh untuk bisa mengakses sekolah, sementara transportasi yang tidak memadai membuat mereka kesulitan untuk mencapai sekolah setiap hari. Hal ini menyebabkan tingkat partisipasi pendidikan yang rendah, terutama di tingkat menengah dan atas, di mana banyak anak muda yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan karena kesulitan dalam hal mobilitas dan biaya.

Kualitas pengajaran di Sumbawa juga menjadi salah satu masalah serius yang menghambat perkembangan pendidikan. Banyak sekolah di daerah tersebut kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas dan berkompeten. Banyak guru yang masih kurang mendapatkan pelatihan profesional atau mengikuti perkembangan metode pembelajaran terbaru. Selain itu, guru-guru di daerah terpencil seringkali kurang mendapat perhatian dari pemerintah untuk peningkatan kapasitas dan kesejahteraan mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.

Kondisi sosial-ekonomi masyarakat di Sumbawa turut memperburuk keadaan pendidikan di daerah ini. Sebagian besar penduduk Sumbawa bergantung pada sektor pertanian dan nelayan, dengan tingkat pendapatan yang masih rendah. Banyak keluarga yang kesulitan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, baik untuk kebutuhan sekolah dasar maupun untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Di banyak daerah, anak-anak terpaksa bekerja membantu orang tua mereka untuk bertahan hidup, yang menyebabkan angka putus sekolah di kalangan pelajar cukup tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang dialami, diperlukannya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan, menyediakan bantuan beasiswa untuk siswa dari keluarga kurang mampu, serta memastikan kualitas pengajaran dengan memberikan pelatihan yang lebih baik bagi para guru. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran juga bisa menjadi solusi untuk menjembatani kesenjangan pendidikan, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Jika berbagai masalah ini dapat diatasi dengan efektif, Sumbawa memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi yang lebih terampil dan berpendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun