Mohon tunggu...
Najwa Mudzalifah
Najwa Mudzalifah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayataullah Jakarta

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Pendidikan Sebagai Psikologi Terapan dan Ruang Lingkup Metode Penelitian serta Tujuan Pembelajaran Psikologi Pendidikan

8 November 2024   07:25 Diperbarui: 8 November 2024   07:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu psikologi yang secara khusus mempelajari tentang perilaku manusia dalam konteks pendidikan dan pembelajaran. Sebagai psikologi terapan, ilmu ini mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami dan meningkatkan proses belajar mengajar, serta memecahkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan. Ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup berbagai aspek seperti perkembangan peserta didik, proses pembelajaran, perbedaan individual, motivasi belajar, dan metode pengajaran yang efektif. Dalam penelitiannya, psikologi pendidikan menggunakan berbagai metode seperti eksperimen, observasi, survei, dan studi kasus untuk mengumpulkan data dan menganalisis fenomena pendidikan.

Sejarah psikologi pendidikan berkembang seiring dengan evolusi pemahaman tentang proses pembelajaran, dimulai dari kontribusi tokoh-tokoh seperti Thorndike, Dewey, dan Piaget yang membentuk landasan teoretis bidang ini. Dalam dunia pendidikan formal dan non-formal, psikologi pendidikan berperan penting dalam membantu pendidik memahami karakteristik peserta didik, merancang strategi pembelajaran yang efektif, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil belajar. Tujuan pembelajaran psikologi pendidikan adalah untuk membekali para pendidik dengan pemahaman mendalam tentang proses belajar-mengajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Manfaat psikologi pendidikan sangat luas, mencakup peningkatan kualitas pembelajaran, pengembangan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, pemahaman tentang perbedaan individual dalam belajar, serta penanganan masalah-masalah pembelajaran. Ilmu ini juga membantu dalam pengembangan kurikulum, pemilihan media pembelajaran yang tepat, dan penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan pemahaman psikologi pendidikan yang baik, para pendidik dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas mereka, memfasilitasi perkembangan optimal peserta didik, dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aspek fundamental dalam psikologi pendidikan yang saling berkaitan namun memiliki fokus berbeda. Pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti pertambahan tinggi badan, berat badan, dan ukuran organ tubuh. Sementara itu, perkembangan lebih menekankan pada perubahan kualitatif yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Fase pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak masa prenatal, berlanjut ke masa bayi, anak-anak, hingga remaja, dengan setiap fase memiliki karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda.

Dalam memahami perkembangan anak dan remaja, terdapat beberapa tokoh yang memberikan kontribusi signifikan melalui teori-teori mereka. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak, memperkenalkan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding. Sementara Jean Piaget mengembangkan teori tahap perkembangan kognitif yang terdiri dari empat tahap: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Kedua teori ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

Perkembangan psikomotorik merupakan aspek penting yang berkaitan dengan kemampuan fisik dan keterampilan motorik individu. Setiap anak menunjukkan perbedaan individual dalam kecepatan pertumbuhan, tahap perkembangan, tingkat kematangan, dan kemampuan psikomotorik mereka. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, nutrisi, dan stimulasi yang diterima. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang perkembangan psikomotorik sangat penting untuk merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Para pendidik perlu membantu perkembangan anak dengan menyediakan aktivitas yang merangsang perkembangan motorik kasar dan halus, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan optimal setiap anak. Implikasi dari pemahaman ini dalam pendidikan adalah pentingnya merancang kurikulum dan metode pembelajaran yang mempertimbangkan tahap perkembangan, kebutuhan individual, dan memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan motorik secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun