Mohon tunggu...
najwamaulidyah
najwamaulidyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Memasak

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Mengintip Penerapan K3 pada Proyek Pembangunan Gedung di Universitas Airlangga: Kunci Keberhasilan dan Tantangan

5 Januari 2025   19:50 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengawasan Proyek (edipurwanto.com)

Pentingnya Implementasi K3 dalam Proyek Konstruksi

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan elemen krusial dalam industri konstruksi, sebuah sektor yang dikenal dengan tingkat risiko yang tinggi. Observasi lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga di proyek pembangunan gedung Universitas Airlangga memberikan gambaran nyata tentang tantangan dan pentingnya penerapan K3 secara menyeluruh. Dalam opini ini, saya ingin menyoroti tiga hal utama: urgensi penerapan K3, tantangan yang dihadapi, dan kontribusinya terhadap kesuksesan proyek.

K3: Sebuah Prioritas, Bukan Pilihan

Dalam setiap proyek konstruksi, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Proyek pembangunan melibatkan berbagai risiko, mulai dari alat berat hingga material yang jatuh dari ketinggian. Namun, masih banyak yang memandang K3 hanya sebagai kewajiban administratif. Kenyataannya, K3 adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

Sebagai langkah awal, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) harus menjadi standar yang tidak bisa dinegosiasikan. Helm, sepatu keselamatan, masker, dan pelindung mata bukan hanya perlengkapan, melainkan tameng pertama pekerja dari potensi bahaya. Namun, yang lebih penting adalah membangun kesadaran pekerja akan nilai APD ini. Seperti yang diungkapkan Pak Syahrul, profesional di bidang HSE, "Langkah awal yang kami ambil adalah memastikan seluruh pekerja memahami pentingnya APD dan mematuhinya." Pernyataan ini menggambarkan bahwa edukasi adalah fondasi dari penerapan K3 yang efektif.

Tantangan dalam Membangun Kesadaran K3

Tantangan terbesar dalam implementasi K3 adalah membangun budaya keselamatan, terutama bagi pekerja baru yang cenderung abai terhadap protokol. Tidak jarang, pekerja baru merasa bahwa aturan K3 adalah beban tambahan yang menghambat pekerjaan mereka. Di sinilah pentingnya pendekatan edukatif. Pelatihan rutin dan sosialisasi prosedur harus menjadi bagian integral dari proyek, bukan hanya sebagai formalitas.

Namun, edukasi saja tidak cukup. Pengawasan yang konsisten diperlukan untuk memastikan bahwa pekerja benar-benar mematuhi protokol. Sistem inspeksi rutin, seperti yang diterapkan di proyek ini, adalah langkah penting dalam mencegah kecelakaan. Inspeksi ini tidak hanya memastikan peralatan kerja berfungsi dengan baik, tetapi juga mengidentifikasi potensi risiko sebelum menjadi masalah besar.

Selain itu, komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat dalam proyek sangatlah penting. Miskomunikasi sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan kerja. Manajemen proyek perlu menciptakan saluran komunikasi yang jelas dan terstruktur untuk memastikan bahwa setiap pekerja memahami peran mereka dalam menjaga keselamatan.

Kontribusi K3 terhadap Efisiensi Proyek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun