Mohon tunggu...
Mashieta Najwa
Mashieta Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 23107030077

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Diawali Keresahan Seorang Ibu Rumah Tangga Hingga Menjadi Pengusaha Online Sukses di Yogyakarta

18 Juni 2024   15:20 Diperbarui: 18 Juni 2024   15:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pribadi

Dewi merasa hal terebut yang menjadi resiko saat itu mengingat pasar di daerah beliau saat itu kurang menggemari motif atau model yang dikeluarkan oleh supplier nya saat itu, toko tersebut pun harus ditutup karena kemudian pindah ke Jogja dan mengajar di sekolah, setelah itu resign baru memulai usaha Mom Uung ini.

Sistem yang diterapkan dalam pengelolaan toko offline saat ini dipelajari secara otodidak. Pengetahuan ini Dewi dapatkan dari pekerjaan dan bisnis coba coba sebelumnya. Misalnya dalam pengolahan data, hal ini dilakukan juga oleh seorang guru ketika mengolah nilai siswa, hal tersebut juga diterapkan di bisnisnya ketika menyortir pemasukan dan pengeluaran barang.

Bagaimana seorang Introvert bisa memulai usaha jualan?

Dewi menuturkan, "Sebenarnya di era digital ini, sudah tidak memandang lagi introvert dan ekstrovert, karena saat ini berdagang tidak lagi harus langsung bertemu antara pembeli dan penjual. Untuk proses bisnis awal, terutama online, perbedaan owner yang introvert ataupun ekstrovert seperti tidak berlaku di dunia bisnis digital, karena interaksi saat ini tidak harus bertatap muka langsung. 

Meskipun demikian lambat laun pemilik bisnis yang introvert akan kemudian tetap perlu melatih kemampunnya berdiskusi, bernegosiasi dan bentuk berkomuniasi lainnya untuk keberlangsungan bisnis." Beliau juga menambahkan, "peran ekstrovert seperti live promosi produk  mau tidak mau saat ini harus dikuasai untuk menjangkau konsumen."

Tantangan atau keluh kesah dalam merintis usaha saat ini, sama saja seperti bisnis pada umumnya apalagi produk ini juga termasuk produk viral sehingga banyak yang tertarik untuk menjual, persaingan dari toko besar juga mempengaruhi dan tantangan dari diri sendiri untuk tetap yakin dan semangat menjalani usaha ini. 

Tantangan lainnya adanya dinamika yang ada pada dinia sosial media dan marketplace itu sendiri, berubahnya peraturan tentu akan mempengaruhi sistem kerja bisnis yang dijalankan. Dengan segala tantangan yang ada Dewi juga berharap bisa menambah outlet baru.

 sumber gambar pribadi
 sumber gambar pribadi

Pesan Dewi terhadap orang yang mau memulai bisnis tetapi masih ragu, "terus mencoba dan tawakal dan tetap berhati-hati karena kadang-kadang memperhitungkan kondisi dari sendiri sering terlewatkan". Menjadi pengusaha atau karyawan menurut Dewi sama saja tidak ada yang lebih baik, menjadi pengusaha bukan ajang untuk menjatuhkan orang lain.

Pelajaran berharga yang didapat Dewi ketika merintis usaha ini, banyak kejadian yang semakin memberikan keyakinan pada hati bahwa rezeki itu "tidak akan tertukar" selain itu Dewi sendiri jadi lebih memahami makna dari sociopreneur, dimana sebuah bisnis bisa menjadi sebuah titik awal membantu banyak orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun