Mohon tunggu...
Najwa Alya Faradiza
Najwa Alya Faradiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penanganan Anemia pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Solusi

30 Agustus 2024   11:25 Diperbarui: 30 Agustus 2024   12:15 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Anemia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan hemoglobin dapat mengurangi pasokan oksigen ke jaringan dan organ tubuh. Anemia sering menyerang wanita dan anak-anak, terutama remaja putri yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. 

Pada remaja putri, asupan zat besi tidak hanya membantu meningkatkan pertumbuhan, tetapi juga membantu menggantikan zat besi yang hilang setiap bulan karena menstruasi.. Oleh karena itulah remaja putri berisiko mengalami kekurangan zat besi yang akhirnya dapat menyebabkan anemia.

Anemia dapat terjadi karena berbagai alasan, namun penyebab yang paling umum adalah kekurangan zat besi. Anemia juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, serta kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan pencernaan yang mempengaruhi penyerapan nutrisi. Vitamin B12 dan asam folat merupakan nutrisi penting bagi tubuh. Kedua hal ini berkaitan dengan produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Defisiensi vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah sehingga mengakibatkan anemia. 

Ketika tubuh kekurangan vitamin B12 dan asam folat, tubuh tidak memiliki cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah yang sehat. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti rasa lelah, nyeri dada, hingga sesak napas. Anemia yang berlanjut hingga dewasa dan setelah kehamilan dapat membahayakan bayi. Jika seorang remaja yang menderita anemia hamil, ia berisiko lebih tinggi untuk melahirkan secara prematur atau berat badan lahir rendah.

Pencegahan anemia pada remaja dapat dimulai dengan berbagai macam cara. Untuk mencegah anemia, disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi seimbang setiap hari. Mulai dari perbaiki pola makan dengan meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan biji-bijian. Sangat disarankan untuk rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD) setidaknya 1x dalam seminggu. Tes darah dapat dilakukan untuk membantu menentukan kadar hemoglobin dan penyebab anemia. Selain itu, vitamin B12 dan folat harus diperhatikan jika menjadi penyebab anemia.

Referensi

Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2023, December 8). Ciri-ciri anemia dan dampaknya pada remaja putri.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2023, July 31). Anemia pada remaja: Menjaga kesehatan generasi muda.

Puskesmas Sidorejo Lor. (2022). Anemia pada remaja.

Halodoc. (2022, March 28). Anemia: Defisiensi vitamin B12 dan folat.

World Health Organization. (2024, August 27). Anaemia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun