Mohon tunggu...
Najwa khusnul k
Najwa khusnul k Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Pribadi yang ceria

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Candaan Tidak Etis Pemuka Agama : Beginikah Cara Bersikap ?

11 Desember 2024   18:05 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:05 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

        Pada dasarnya candaan adalah kalimat atau komentar yang bersifat bercanda atau main -- main yang bertujuan untuk menghibur atau mengundang tawa. Candaan biasanya bersifat tidak menyinggung dan tidak dipergunakan untuk menjelekkan sebuah nama atau sesorang. Namun, apa jadinya jika candaan tersebut sengaja atau tidak sengaja terlontarkan secara tidak etis oleh seorang pemuka agama.
        Beberapa waktu terakhir seorang pemuka agama melontarkan sebuah candaan kepada salah satu penjual minuman pada acara pengajian. Candaan tersebut melontarkan kalimat kotor seperti goblok. Kejadian tersebut dengan sangat cepat menarik perhatian warganet Indonesia. Dinilai tidak bermoral, secara singkat kritikan tajam dan pedas yang dilayangkan kepada pemuka agama tersebut berbondong -- bondong memenuhi beranda media sosial. Banyak warganet yang menyayangkan kejadian tersebut, Dimana seorang pemuka agama dinilai memberikan candaan yang jelek atau tidak bermoral.

Apa Dampak dari Kejadian Tersebut ?

        Setelah mendapatkan kecaman dan kritikan dari berbagai arah tentu saja proses klarifikasi dan permintaan maaf dengan cepat dirilis. Namun, apakah masalah akan berhenti disini?. Tentu tidak, nasi sudah menjadi bubur mungkin dapat menggambarkan kondisi saat ini. Masalah tersebut menjalar keluar menggapai tempat yang dapat digapai, karir politik pun juga terancam, diberhentikan dari posisi yang sedang didudukinya.
        Bahkan beberapa oknum yang diam dan tertawa pada saat kejadian tersebut juga terkena imbasnya. Jejak media tidak pernah hilang. Dengan mengetahui kejadian tersebut, banyak warganet yang mencari tahu tentang latar belakang oknum tersebut dan menemukan bahwa oknum tersebut juga beberapa kali melontarkan candaan yang dianggap tidak bermoral. Seperti merendahkan kaum perempuan. Sungguh sangat disayangkan, jika seseorang yang memiliki derajat dalam kehidupan Masyarakat bersikap atau berbicara dengan tidak bermoral.
        Sebagai seorang yang dinilai memiliki adab tentunya pembawaan diri baik maupun secara sikap maupun lisan tentunya harus dijaga dengan baik. Apalagi pada era digitalisasi dimana segala informasi dapat tersebar dengan cepat. Maka dari itu perbaiki diri dan jaga lisan kita, dan berhati -- hati dalam penggunaan media sosial yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun