Hereditas dan Lingkungan Dalam Proses Perkembangan
Hereditas
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai "totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen" (Yusuf, 2017).
Hereditas, dengan demikian, merupakan seperangkat spesifikasi yang terkonsentrasi pada ovum yang dibuahi. Maka salah satu hukum hereditas yang paling dikenal ialah bahwa cabang menyalin sumber-sumber aslinya pada penampakan luar serta seluk beluk pribadinya.Â
Benih manusia tidak akan menghasilkan kecuali manusia dalam kemiripan dengan orang tua mereka secara umum, kecerdasan atau kebodohannya serta karakter-karakternya (Daimah dan Zainun Wafiqatun Niam, 2019). Adapun yang diturunkan orangtua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman (Yusuf, 2017).
Lingkungan Dalam Proses Perkembangan
Menurut vygotsky manusia adalah manusia makhluk sosial dan tanpa interaksi sesama manusia atau masyarakat ia tidak akan mampu mengembangkan kemampuanya. Kemampuan ini termasuk hasil perkembangan manusia. Sebagai bentuk dari perilaku kolektif seorang anak dengan perilaku kerjasama antara orang lain.Â
Bahwa pada dasarnya bahasa itu sangatlah penting karena untuk berinteraksi kepada orang lain,namun seakanakan perkembangan berlangsung perkembangan itu terinternalisasikan dan dilaksanakan oleh kemampuan intelektual. Dalam proses perkembangan anak, lingkungan merupakan faktor yang sangat penting setelah pembawaan.
Lingkungan adalah salah satu faktor yang paling besar pengaruhnya bagi pendidikan. Lingkungan mempengaruhi perkembangan karakter anak. Bila anak tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik, santun, dan taat beragama maka anak pun akan tercetak menjadi pribadi yang baik.Â
Tetapi sebaliknya, pengaruh buruk dari lingkungan juga merupakan kebiasaan yang mudah menular, oleh karena itu orang tua harus benarbenar memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap pendidikan anak.Tanpa adanya dukungan dari faktor lingkungan maka proses perkembangan dalam mewujudkan potensi pembawaan menjadi kemampuan nyata tidak akan terjadi.
 Oleh karena itu fungsi atau peranan lingkungan ini dalam proses perkembangan dapat dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik, sebab pengaruh lingkungan dalam hal ini dapat bersifat positif yang berarti pengaruhnya baik dan sangat menunjang perkembangan suatu potensi atau bersifat negatif yaitu pengaruh lingkungan itu tidak baik dan akan menghambat/merusak perkembangan.