Mohon tunggu...
najwahamidah
najwahamidah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya berbagi: kebahagiaan yang tak ternilai

22 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 22 Desember 2024   10:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kegiatan berbagi (sumber: dokumentasi pribadi)

Serang, 20 Desember 2024 -- Jumat siang menjadi momen penuh makna bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan semangat kepedulian, Najwa, Syahda, Laudya, Mayang, Bian, Fahry, dan Dwi bersama-sama mengadakan kegiatan berbagi di daerah Ciwaru, tepatnya di sekitar lampu merah Warung Pojok.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat sekitar, khususnya mereka yang membutuhkan. Dengan dana yang dikumpulkan secara mandiri, para mahasiswa mempersiapkan makanan siap saji dan minuman ringan untuk dibagikan. Meskipun sederhana, aksi ini berhasil membawa kebahagiaan dan harapan bagi para penerima.

Dalam aksi berbagi ini, tujuh di antaranya berbagi kisah perjuangan hidup yang penuh inspirasi:

Bu Supiah (53 tahun), seorang penjual koran yang tetap setia menjalankan profesinya meskipun kini koran tidak lagi menjadi kebutuhan utama masyarakat. Ia terus berusaha agar bisa membantu ekonomi keluarga.

Pak Andi (44 tahun), seorang tukang ojek yang bekerja dari pagi hingga malam untuk menghidupi istri dan dua anaknya. Meski lelah, ia tetap menjalani pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab.

Pak Tabrani (50 tahun), seorang pemulung yang mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual. Setiap hari ia berkeliling tanpa mengenal lelah demi mendapatkan penghasilan.

Kak Fahmi (23 tahun), seorang manusia silver yang rela bekerja di perempatan jalan untuk membantu ibunya yang sedang sakit. Walaupun pekerjaan ini berat, ia melakukannya dengan niat tulus untuk keluarga.

Pak Hendrik (32 tahun), seorang tukang parkir yang setia menjaga kendaraan di area lampu merah. Penghasilannya kecil, namun ia bersyukur masih bisa membantu keluarganya memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pak Suprajo (45 tahun), pedagang asongan yang menawarkan makanan ringan di tengah keramaian jalan. Ia menghadapi persaingan ketat, namun tetap semangat mencari nafkah.

Pak Oman (51 tahun), seorang pedagang kalender yang menjual dagangannya dari satu tempat ke tempat lain. Meski permintaan kalender menurun seiring kemajuan teknologi, ia tetap berusaha mencari pembeli dengan penuh kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun