Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim KKN-T Desa Cibadak Kabupaten Bogor melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di desa setempat. Selama lebih dari dua hari tim telah menelusuri ke penjuru desa untuk mencari data pelaku usaha yang ada. Proses pendataan ini melibatkan pemetaan secara menyeluruh mengenai potensi, kekuatan, dan tantangan yang dihadapi oleh setiap UMKM. Data yang dikumpulkan selanjutnya dimasukkan ke database UMKM pemerintah desa setempat yang bekerjasama dengan pihak Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan analisis tersebut, pihak kampus memberikan rekomendasi dan solusi yang ditujukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh UMKM, serta untuk memaksimalkan potensi mereka.Â
Tidak hanya itu, tim KKN-T juga turut serta dalam mempromosikan produk UMKM dengan mengunggah foto dan informasi produk di Instagram. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas produk dan menjangkau lebih banyak pelanggan potensial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kisah sukses UMKM yang telah merasakan manfaat dari dukungan ini. Kita akan mendalami lebih jauh tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan, serta bagaimana mereka beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan ekonomi yang terus berubah.
1. Cahya Hair
Cahya Hair adalah UMKM di bidang fashion yang memproduksi berbagai macam extension rambut, wig, dan rambut sambung. Didirikan pada tahun 2012 oleh Bapak Uki, Cahya Hair memproduksi 50-60 kg produk setiap minggunya dengan omset mingguan mencapai 50-60 juta rupiah. Dengan bahan baku yang terjangkau, Cahya Hair siap memenuhi kebutuhan pasar akan produk hair extension yang berkualitas dan terjangkau. Bagi yang ingin tampil menawan dengan rambut palsu, Cahya Hair solusinya. Hubungi nomor 085888315205 untuk informasi lebih lanjut.
2. Boga RasaÂ
Boga Rasa merupakan salah satu UMKM pelopor dalam produksi risol yang berada di Desa Cibadak. UMKM  dirintis oleh pak Musthofa pada tahun 2009. Risol Boga Rasa sendiri dihargai Rp2.800/pack risol. Dalam seharinya Boga Rasa mampu memproduksi sebanyak 2-4 pack dan omset Rp 700.000,00  setiap harinya. Risol-risol ini didistribusikan ke Pasar Bogor dan menjadi pilihan favorit bagi pelanggannya. Bagi yang ingin mencoba produk dari Cireng Alda bisa menghubungi nomor 081210096694.
3. Cireng Fanorama
Cireng Fanorama merupakan UMKM di Desa Cibadak yang bergerak dibidang makanan cepat saji. Cireng Fanorama termasuk UMKM yang belum lama dirintis tepatnya sejak 2016. Bapak Ajo selaku owner menjelaskan bahwa dalam sehari bisa memproduksi sekitar 1.000 pack/hari dengan harga sebesar Rp 2.800/pack. Pendistribusian produk ini hanya bisa dilakukan melalui WhatsApp yang dapat dihubungi melalui 085714252622.
4. Cireng Alda
Cireng Alda telah menjadi salah satu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang sedang berkembang di Desa Cibadak. Dalam delapan tahun perjalanan bisnisnya, Cireng Alda telah berhasil menawarkan beragam produk yang menggugah selera, termasuk cireng, risol, dan kaki naga. Dengan sertifikasi halal yang telah diperoleh, membuat Cireng Alda semakin diminati oleh konsumen dengan jaminan kehalalan produknya. Setiap harinya, usaha ini mampu memproduksi hingga 700 pack atau setara 7000 pcs dan omset mencapai kurang lebih Rp 1.500.000/harinya. Keberhasilan ini menunjukkan daya saing Cireng Alda di pasar yang semakin kompetitif. Pemilik Cireng Alda, Bapak Erik Gunawan yang terus berupaya meresmikan usahanya agar dapat memperluas pemasaran ke toko-toko besar seperti Alfamart dan Indomaret. Tertarik mendukung Boga Rasa dengan mencoba produknya? Hubungi nomor 081388490117.
