Mohon tunggu...
Najwa Gusty Rahmadhani
Najwa Gusty Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dan Moralitas Dakwah

21 Oktober 2024   09:12 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Etika berasal dari kata Yunani "ethos," yang berarti karakter atau sifat, yang merujuk pada bagaimana seseorang seharusnya bertindak. Aristoteles, seperti dikutip oleh Jalaluddin Rahmat, menjelaskan bahwa ethos mencakup karakter komunikator yang meliputi pikiran yang baik, akhlak yang baik, dan niat yang baik (good sense, good moral character, good will). 

etika berkaitan dengan perilaku yang benar dalam kehidupan bermasyarakat, sementara secara etimologis, etik berarti "orang-orang yang berbudi luhur" atau individu dengan karakter yang kuat dan perilaku yang sesuai. Perilaku ini membantu seseorang menjadi lebih bermanfaat dalam hidupnya.

MACAM-MACAM ETIKA DAKWAH

Etika seorang dai mencerminkan akhlak Islam yang disampaikan dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi. Tutty Alawiyah menjelaskan bahwa seorang dai harus memiliki sifat-sifat berikut:

1. Al-Shidq (jujur, tidak berbohong).

Kejujuran mencakup niat, perkataan, dan perbuatan. Seorang dai yang jujur akan terlihat dari raut wajah dan suaranya. Allah memerintahkan setiap mukmin untuk berlaku jujur dan melarang dusta, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya agar bergaul dengan orang-orang yang jujur.

2. Al-Shabr (sabar dan tabah).

Kesabaran dibagi menjadi tiga, yaitu sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat, dan sabar dalam menghadapi ujian atau bahaya.

3. Ar-Rahmah (kasih sayang).

Seorang dai harus memiliki rasa kasih sayang kepada sesama.

4. Tawadu' (rendah hati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun