Mohon tunggu...
Najwa Faridillah
Najwa Faridillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

membaca dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imunitas Kedaulatan: Pahlawan atau Musuh Kemanusiaan?

3 Desember 2024   05:44 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:26 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Imunitas Kedaulatan: Pahlawan atau Musuh Kemanusiaan?

Bayangkan jika negara dipimpin dengan seseorang yang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan ia masih bisa berlindung dibalik kata imunitas kedaulatan. Konsep ini, yang seharusnya melindungi hak negara untuk mengatur urusannya sendiri, kini menjadi pedang bermata dua. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana imunitas ini berfungsi dan dampaknya terhadap keadilan global.

Mengenal lebih dalam Imunitas Kedaulatan?

Imunitas kedaulatan negara merupakan tombak hukum internasional yang memaparkan bahwa negara tidak dapat diadili di pengadilan negara lain tanpa izin dari negara yang bersangkutan. Pada dasarnya, hal ini bentuk perlindungan eksternal negara dari intervensi negara lain. Namun, dalam realitasnya seringkali digunakan sebagai alat untuk lepas tanggung jawab

Contoh kasus


Seorang mantan Presiden Sudan, Omar al-Bashir. Di tengah konflik di Darfur, ia diisukan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, ia terus berlindung di balik imunitas kedaulatan, dan menolak campur tangan dari negara lain serta ia menghindari pengadilan internasional. Hal ini tentu saja sudah melenceng dari makna imunitas sendiri

Dilema Global: Kedaulatan vs. Kemanusiaan

Keadilan di era globalisasi ini seringkali mengalami tantangan, hal ini karena negara yang enggan untuk dicampur tangani urusan negaranya dengan negara lain, namun hal tersebut tentu saja sah-sah saja akan tetapi bagaimana jika negara tersebut melakukan pelanggaran namun menggunakan imunitas kedaulatan sebagai tameng?

Lalu, bagaimana jika komunitas internasional bersatu demi mencabut imunitas bagi pelaku pelanggaran HAM berat? hal ini bukan hanya soal keadilan namun juga guma terciptanya dunia yang lebih aman dan terbebas dari tindakan melanggar Hak Asasi Manusia.
Z

Solusi: Revisi dan Kolaborasi

Penting bagi kita untuk memikirkan kembali prinsip kedaulatan ini sudah pada tempatnya atau justru melenceng dari penafsiran imunitas kedaulatan sendiri, dalam hal ini perlu dirumuskan aturan yang lebih tegas batasan imunitas. Kerjasama internasional juga memiliki pengaruh besar dalam melawan prinsip tersebut, perlu diciptakannya kolaborasi yang kuat  guna untuk menindak para pelanggar serta menciptakan kerangka hukum yang bukan hanya melindungi kedaulatan namun juga menghomati hak hak setiap individu

Kesimpulan: Memilih Jalan yang Benar

Imunitas kedaulatan negara seharusnya menjadi pelindung, bukan penghalang. Dalam dunia yang semakin terhubung, kita harus berani bertanya: Apakah kita akan membiarkan imunitas ini melindungi pelanggaran, ataukah kita akan berdiri untuk keadilan? Pilihan ada di tangan kita. Mari kita wujudkan dunia di mana kedaulatan dan keadilan berjalan beriringan, demi masa depan yang lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun