Mohon tunggu...
Najwa Elok
Najwa Elok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Teori ke Praktik: Menerapkan Pandangan Gagne dalam Proses Pembelajaran

2 Desember 2024   20:18 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa bingung saat belajar? Kok, materi yang dijelaskan guru susah dipahami? Atau, kamu merasa bosan dengan cara belajar yang monoton? Tenang, kamu tidak sendirian! Banyak orang yang mengalami hal serupa.

Nah, ada seorang ahli bernama Robert Gagne yang punya teori keren tentang belajar. Teorinya ini bisa membantu kamu belajar lebih efektif dan menyenangkan, lho!

Gagne berpendapat bahwa belajar itu seperti membangun sebuah rumah. Kita harus membangun fondasi yang kuat dulu, baru bisa membangun bagian-bagian lainnya. Gagne membagi belajar menjadi lima kategori: keterampilan motorik, informasi verbal, strategi kognitif, sikap, dan pemecahan masalah. Setiap kategori belajar ini membutuhkan cara belajar yang berbeda. Misalnya, untuk belajar keterampilan motorik, kamu perlu berlatih secara teratur dengan umpan balik yang tepat.

Bagaimana cara menerapkan teori Gagne di kelas? Sebelum memulai pembelajaran, penting untuk menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan jelas. Ini akan membantu guru dalam memilih strategi pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Misalnya, jika guru ingin mengajarkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4, tujuan pembelajarannya bisa "Siswa dapat memahami konsep pecahan dan mampu menyelesaikan soal-soal pecahan sederhana".

Guru juga harus menciptakan kondisi belajar yang optimal untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Ini berarti mempertimbangkan pengetahuan awal siswa, motivasi mereka, dan gaya belajar mereka. Misalnya, sebelum mengajarkan konsep pecahan, guru perlu memastikan bahwa siswa telah memahami konsep dasar bilangan bulat. Guru juga perlu menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk belajar, dengan menyediakan sumber belajar yang memadai dan mendorong partisipasi aktif siswa.

Gagne menekankan pentingnya memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan jenis hasil belajar yang ingin dicapai. Untuk keterampilan motorik, diperlukan latihan praktis dan umpan balik yang teratur. Untuk informasi verbal, diperlukan penjelasan yang jelas, contoh-contoh yang relevan, dan kesempatan untuk menerapkan konsep tersebut. Untuk strategi kognitif, diperlukan latihan dalam merencanakan, mengatur, dan memonitor proses berpikir sendiri. Untuk sikap, diperlukan pengalaman langsung dan interaksi dengan orang lain yang memiliki nilai-nilai yang sama. Untuk pemecahan masalah, diperlukan kesempatan untuk menghadapi masalah yang kompleks dan mengembangkan solusi yang kreatif.

Umpan balik yang konstruktif sangat penting untuk membantu siswa belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman mereka. Guru harus memberikan umpan balik yang spesifik, relevan, dan tepat waktu. Misalnya, guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa melalui diskusi kelas, latihan soal, dan penilaian portofolio.

Guru juga harus memantau kemajuan siswa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka memahami konsep dan keterampilan yang diajarkan. Guru dapat memantau kemajuan siswa melalui observasi, pertanyaan, dan tes kecil.

Misalnya, jika guru ingin mengajarkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4, mereka dapat menerapkan pandangan Gagne dengan menetapkan tujuan, memperhatikan kondisi belajar, memilih strategi pembelajaran yang tepat, memberikan umpan balik, dan memantau kemajuan siswa.

Pandangan Gagne tentang pembelajaran memberikan kerangka kerja yang kuat bagi guru dalam merancang pembelajaran yang efektif. Dengan menerapkan prinsip-prinsipnya dalam praktik, guru dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal dan mengembangkan kemampuan kognitif mereka secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun