Mohon tunggu...
Najwa Aprilia
Najwa Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Kimia

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Sikap Pro-Pengendalian Iklim Hanya Karena Paris Agreement 2015?

30 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:13 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak selama beberapa dekade terakhir. Banyak negara, organisasi, dan individu yang mendukung pengendalian iklim untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Perjanjian paris yang disahkan pada tahun 2015, merupakan salah satu upaya utama dalam perjuangan global melawan perubhan iklim. Namun, apakah sikap global terhadap perubahan iklim hanya disebabkan oleh Perjanjian Paris? Mari kita telaah lebih dalam.

Paris Agreement memiliki latar belakang dan tujuan yang jelas. Latar belakangnya adalah kekhawatiran terhadap perubahan iklim yang semakin parah dan dampaknya yang merugikan manusia dan lingkungan. Perjanjian Paris 2015 adalah perjanjian Internasional yang diadopsi oleh 196 negara yang menetapkan tujuan untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celcius di atas level pra-industri, dengan upaya maksmal untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendatangani dan menyetujui Perjanjian Paris. Perjanjian tersebut mewajibkan semua pihak termasuk Indonesia untuk membuat kebijakan dan aksi iklim untuk mencegah suhu bumi tidak naik melebihi batas yang ditetapkan.

Sikap pro-pengendalian iklim tidak hanya karena Perjanjian Paris 2015. Ada beberapa faktor lain yang  mempengaruhi sikap pro-pengendalian iklim yang tidak bergantung sepenuhnya pada perjanjian ini.

1. Kesadaran ilmiah terhadap perubahan iklim. Banyak penelitian dan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca, dan berdampak serius bagi bumi kita. Kesedaran ini telah mempengaruhi pandangan banyak orang dan negara untuk mengambil tindakan mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim.

2. Perkembanagan teknologi hijau dan inovasi dalam energi terbarukan memainkan peran penting dalam sikap pro-pengendalian iklim. Teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan mobil listrik telah mengubah cara kita memproduksi dan menggunakan energi. Hal ini membuat penggunaan energi bersih menjadi lebih ekonomis dan efesien, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca

3. Tanggung jawab moral dan etika terhadap generasi masa depan. Banyak negara dan Individu yang sadar bahwa tindakan kita saat ini kan berdampak pada kehidupan generasi berikutnya. Pengendalian iklim menjadi tanggung jawab untuk generasi yang mendatang dalam rangka menjaga keberlanjutan bumi saat ini.


Dampak langsung perubahan iklim juga mempengaruhi sikap pro-pengendalian iklim. Bencana alam yang terjadi akibat perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan badai yang semakin parah, telah menyadarkan banyak orang akan pentingnya mengatasi perubahan iklim. Ketika orang merasakan dampaknya secara langsung, mereka cenderung mendukung upaya pengendalian iklim.

Dengan demikian, sikap pro-pengendalian iklim tidak hanya bergantung pada Paris Agreement 2015. Meskipun perjanjian ini telah menjadi pemicu kesadaran global dan komitmen bersama, sikap pro-pengendalian iklim perlu terus diperkuat melalui upaya kolaboratif dan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat. Kerjasama global yang kuat dan tindakan nyata dari individu, pemerintah, dan sektor swasta adalah satu-satunya cara untuk mencapai pengendalian iklim yang efektif dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun