Mohon tunggu...
Najwa Amelia
Najwa Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi S1 Psikologi UM Banjarmasin E(57%)STP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoedukasi Pencegahan Bullying dan Harshword di SDN 1 Tabunganen Tengah

1 Maret 2024   08:59 Diperbarui: 1 Maret 2024   09:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psikoedukasi21Feb (Foto dok. pribadi)

Era globalisasi dapat memberikan dampak positif hingga negatif kepada semua kalangan. Salah satu dampak negatif yang menjadi perhatian dan umum terjadi yaitu penggunaan kata kasar atau perilaku yang tidak baik kepada sesama. Penggunaan kata kasar di zaman sekarang seperti di normalisasi dalam keseharian. Mudahnya anak-anak mengucap kata kasar juga dipengaruhi tontonan atau lingkungan pertemanan. Tontonan yang tidak terkontrol oleh orang tua membuat anak bebas menonton apapun dan mengikuti apa yang ia lihat yang kemudian ia praktekkan dalam kesehariannya. Maka dari itu, Saya (Tim Pengabdi Masyarakat) dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin memilih Psikoedukasi Pencegahan Bullying dan Harshword  menjadi topik yang tepat untuk di ajarkan kepada anak sekolah.

Psikoedukasi Pencegahan Bullying dan Harshword memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif perilaku bullying. Tujuan Kegiatan Psikoedukasi Pencegahan Bullying dan Harshword adalah memperkuat pemahaman tentang  macam-macam bentuk bullying hingga dampak dari perilaku negatif yang salah satunya dalam penggunaan kata kasar. Selain itu juga mendorong pengembangan kemampuan berkomunikasi, empati dan menciptakan atmosfer yang mendukung bagi siswa untuk tumbuh berkembang tanpa takut akan intimidasi.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Februari 2024 di SDN 1 Tabunganen Tengah yang terdiri dari 40 siswa/i yang terdiri dari kelas 4,5 dan 6. Penyampaian materi ini diharapkan menjadi pengingat anak-anak untuk senantiasa menjaga perilaku dan berkata baik pada orang lain. Diharapkan juga anak-anak dapat mengenali macam bentuk perilaku yang termasuk bullying.  Tambahnya, anak-anak juga diberikan beberapa contoh perilaku sopan santun. Anak-anak umumnya tidak mengenali macam perilaku bullying. Perilaku bullying yang umum terjadi yaitu memberi umpatan pada teman bahkan mentertawakan fisik seseorang. Contoh yang sering ditemui  seperti 

" Ah kamu gendut" 

"Ih, kamu pendek" dan semacamnya.

Materi psikoedukasi ini tidak hanya membicarakan macam-macam bentuk bullying atau bagaimana contoh perilaku sopan santun tetapi juga berisi tentang apa yang bisa mereka lakukan jika mengetahui teman atau orang sekitarnya sedang dibully. Anak-anak penerima materi terlihat memiliki minat untuk memperhatikan. Saat diadakan post-test, anak-anak dapat mengenali dan mengingat macam bentuk bullying yang diberikan serta bagaimana untuk berperilaku yang seharusnya.  Saya bersyukur dengan adanya kesempatan ini karena dapat menyampaikan keresahan saya tentang penggunaan kata kasar oleh anak-anak. Hasil dan dampak dari kegiatan ini membantu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya komunikasi yang baik serta memperkuat keterampilan sosial siswa dalam menangani konflik dengan cara yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun