Desa Pakem memiliki beberapa permasalahan dari berbagai sektor. Permasalahan dari sektor kesehatan, salah satunya yaitu stunting. Menurut Kemenkes RI, stunting atau balita pendek adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama yang disebabkan oleh pemberian makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Sedangkan, menurut WHO, stunting adalah penurunan laju pertumbuhan panjang badan atau tinggi badan selama proses pertumbuhan perkembangan yang ditentukan dengan nilai tinggi badan menurut umur yang berada di bawah dari minus 2 standar deviasi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21,6%. Hal tersebut masih tergolong tinggi karena berada di ambang batas yang telah ditetapkan oleh WHO sebesar 20%.
Mahasiswa Universitas Brawijaya mengadakan kegiatan Sarapan Sehat Bersama di SDN Pakem pada hari Jumat, 28 Juli 2023. Adanya kegiatan Sarapan Sehat Bersama Siswa SDN Pakem sebagai salah satu bentuk solusi yang dapat ditawarkan untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Desa Pakem. "Dengan diadakannya kegiatan sarapan bersama yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya ini diharapkan dapat merubah kebiasaan para siswa untuk selalu melakukan sarapan sebelum berangkat ke sekolah dengan harapan para siswa dapat belajar dengan fokus dan penuh semangat," ujar Pak Buhar selaku Kepala Sekolah SDN Pakem.Â
Kegiatan ini diawali dengan pemberian edukasi mengenai pentingnya sarapan dan isi piringku dengan menggunakan media poster. Kegiatan edukasi ini dilakukan secara 2 arah, dengan tujuan materi dapat diterima dengan baik oleh para Siswa SDN Pakem. Para Siswa SDN Pakem diajak bermain "Marina Menari di Atas Menara" agar tidak suntuk setelah mendengarkan materi. Setelah bersemangat kembali, para Siswa bersama dengan para Mahasiswa Universitas Brawijaya melakukan sarapan bersama. Para Siswa membawa bekal yang telah sesuai dengan pedoman "Isi Piringku" yang mencakup makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah yang sebelumnya telah disampaikan kepada Orang Tua/Wali Murid SDN Pakem untuk menyiapkan bekal untuk anaknya. Sedangkan, para Mahasiswa membawa bekal sendiri yang telah dimasak sendiri dari rumah. Kegiatan diakhiri dengan pengisian kuesioner dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh Siswa SDN Pakem merasa sangat senang dan ingin kegiatan tersebut diadakan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H