Mohon tunggu...
Najwa Adzhani Chairunnisa
Najwa Adzhani Chairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

---

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengungkap Asas Etika dalam Pendidikan: Memahami Informed Consent Pasal 40 Kode Etik Psikologi

8 November 2023   18:19 Diperbarui: 10 November 2023   07:26 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informed Consent dalam Pendidikan dan/atau Pelatihan Pasal 40 Kode Etik Psikologi: Memahami Etika dan Praktik Profesional

Oleh Najwa Adzhani Chairunnisa

Konsep Informed consent, atau persetujuan yang diberikan setelah individu sepenuhnya memahami konsekuensi tindakan yang akan diambil, adalah prinsip etika yang mendasar dalam dunia psikologi. Pasal 40 Kode Etik Psikologi menggaris bawahi pentingnya informed consent dalam konteks pendidikan dan pelatihan psikologi. Dalam artikel ini, kami akan menggali makna Informed Consent dalam dunia pendidikan dan pelatihan psikologi, mendalaminya, dan merumuskan cara terbaik untuk menerapkannya dengan efektif.

Informed Consent: Apa dan Mengapa?

Informed consent adalah proses yang melibatkan individu memberikan persetujuan setelah memahami informasi yang relevan untuk membuat keputusan yang bijak. Dalam lingkungan pendidikan dan pelatihan psikologi, ini mencakup memberikan penjelasan yang komprehensif kepada peserta atau subjek penelitian tentang tujuan, metode, risiko potensial, manfaat, dan hak-hak yang mereka miliki.

Mengapa informed consent sangat penting? Ini bukan hanya tentang mematuhi peraturan; ini mencerminkan integritas, rasa hormat, dan keadilan dalam praktik psikologi. Ini memungkinkan peserta untuk membuat keputusan yang sadar, melindungi mereka dari risiko yang tidak perlu, dan membangun kepercayaan antara praktisi, pendidik, dan peserta.

Penerapan Informed Consent dalam Pendidikan

  • Keterbukaan dalam Proses Pembelajaran: Ketika pendidik psikologi menerapkan informed consent dalam pembelajaran, mereka harus memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, metode, dan harapan dari mata kuliah atau pelatihan kepada mahasiswa atau peserta.
  • Hak untuk Menarik Diri: Mahasiswa atau peserta harus memiliki hak untuk menolak berpartisipasi atau menarik diri kapan saja tanpa konsekuensi negatif.
  • Penanaman Kesadaran Etika: Pendidik harus secara aktif membantu mahasiswa mereka memahami etika dan mengapresiasi pentingnya informed consent dalam praktik psikologi.

Informed Consent dalam Pelatihan Psikolog

  • Simulasi dan Peran: Dalam konteks pelatihan psikolog, penting bagi calon psikolog untuk mendapatkan kesempatan berlatih memberikan informed consent. Hal ini dapat dicapai melalui simulasi dan peran bermain untuk memastikan bahwa keterampilan yang dibutuhkan tersosialisasi dengan baik.
  • Pendampingan dan Bimbingan: Calon psikolog perlu mendapatkan bimbingan dan pengawasan yang tepat saat mereka belajar mengelola informed consent dalam situasi klinis. Hal ini menjamin bahwa pasien mereka diberikan perlindungan yang diperlukan.

artchist.blogspot.com
artchist.blogspot.com
Mengatasi Tantangan

Namun, seperti dalam kehidupan, menerapkan informed consent tidak selalu mudah. Tantangan bisa berupa bahasa yang digunakan, batasan waktu, atau situasi di mana seseorang tidak dapat memberikan persetujuan yang sadar. Oleh karena itu, dalam setiap kasus, pertimbangan etis yang bijak adalah suatu keharusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun