Mohon tunggu...
Najwa AlifahAzzahra
Najwa AlifahAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerataan Pendidikan

22 Agustus 2023   15:04 Diperbarui: 13 Juni 2024   05:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

GURITAN TINTA

PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN BERKUALITAS DI INDONESIA

       Pendidikan dewasa ini merupakan hak mendasar di dalam nilai kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Implementasi dan pengembangan kajian pendidikan juga harus disesuaikan dengan kondisi serta situasi sosial yang ada di masyarakat. Sebab, pendidikan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovaif
     Pendidikan tidak hanya berperan menciptakan generasi muda sebagai agent of change yang membawa perubahan, namun generasi muda harus bisa menjadi agent of producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. Pendidikan harus bisa menjadi patron bukan hanya dalam hal pendidikan formal tapi yang dimaksud adalah pendidikan yang mampu mengubah pola pikir anak bangsa dan pendidikan inovatif yang mendorong kreativitas dan daya inovatif anak bangsa. Generasi muda sebagai agen inovasi yang dapat memberikan kontribusi penting dan signifikan untuk menerapkan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan yang aplikatif.
     Berdasarkan hal diatas, tujuan pendidikan pun akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan berkelanjutan dalam era Sustainable Development Goals (SDGs) hingga 2030 berdasarkan arahan dari Forum PBB yang telah disepakati pada tanggal 2 Agustus 2015. Peningkatan pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 poin SDGs, terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia. Sehingga diharapkan peran pendidikan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung SDGs 2030.
    Pemerataan pendidikan adalah suatu proses pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan yang bertujuan agar seluruh masyarakat dapat merasakan pendidikan yang sama tanpa ada diskriminasi baik dari suku, ras, dan agama. Karena salah satu faktor utama bangsa yang maju adalah kualitas pendidikan yang baik, maka pemerataan pendidikan ini sangat dibutuhkan. Masalah pemerataan pendidikan memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Negara yang telah merdeka selama 77 tahun ini pun tidak luput dari perbincangan. Dengan banyaknya pulau-pulau yang tersebar di seluruh Indonesia, pasti butuh perjuangan lebih agar pemerataan pendidikan di Indonesia untuk bisa berjalan sempurna.
    Untuk melihat kualitas pendidikan, kamu bisa menimbangnya dengan melihat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tiap provinsi. IPM adalah sebuah indikator yang bisa mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat pada suatu daerah. Dengan tiga indikator utama (umur, standar hidup, dan pengetahuan), IPM dapat memberikan gambaran bagaimana masyarakat tersebut dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
     Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang dikutip dari databoks, Provinsi Papua masih menempati urutan terakhir dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah, yakni hanya 61,39 pada 2022. Setelahnya ada Papua Barat dengan IPM 65,89, dan Nusa Tenggara Timur dengan IPM 65,9. Sedangkan, angka IPM tertinggi dipegang oleh Provinsi DKI Jakarta dengan angka IPM 81,65 dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan IPM 80,64. Melihat data tersebut, dengan selisih lebih dari 20 poin, terlihat jelas masih terjadi ketimpangan pada pembangunan manusia Indonesia antara wilayah Jawa dengan wilayah Indonesia Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun