Pada abad ke-18, sekelompok ekonom Perancis yang dikenal sebagai Fisiokratis muncul. Mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap teori nilai dan pertumbuhan ekonomi serta merupakan pelopor dalam perkembangan filsafat ekonomi klasik. Mereka berpendapat bahwa kontribusi dan kritik pada saat itu berdampak pada dasar-dasar teori ekonomi.
Kritik Kaum Fisiokratis
1. Kritik Merkantilisme: Kaum Fisiokrat menentang kebijakan merkantilis yang lazim pada zaman mereka. Mereka percaya bahwa berkonsentrasi pada perolehan kekayaan materi melalui perdagangan internasional tidak efektif untuk mendorong ekspansi ekonomi jangka panjang.
2. Kritik terhadap Nilai Klasik: Gagasan bahwa nilai ekonomi benar-benar berasal dari sektor pertanian adalah salah satu keberatan utama para Fisiokrat terhadap teori nilai klasik. Mereka percaya bahwa sektor lain hanya dapat mentransfer nilai yang ada; hanya sektor pertanian yang dapat menciptakan nilai baru.
3. Kritik Pajak: Pemerintah dituduh oleh para fisiokrat memungut pajak dalam jumlah berlebihan, khususnya pada industri pertanian. Mereka berpendapat bahwa karena pajak yang tinggi mengurangi insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi, hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kontribusi Kaum Fisiokratis
1. Teori Nilai dan Sumber Kekayaan: Kontribusi utama para fisiokrat terdapat dalam teori nilai mereka. Mereka mempopulerkan anggapan bahwa hasil pertanian mempunyai nilai ekonomi. Mereka berpendapat bahwa sumber utama kekayaan suatu negara adalah tanah dan hasil pertaniannya.
2. Pentingnya Sektor Pertanian: Para Fisiokrat meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana pertanian berkontribusi terhadap ekspansi ekonomi. Mereka menekankan bahwa industri ini menghasilkan nilai ekonomi penting selain memberi makan masyarakat.
3. Gagasan Kebijakan Pemerintah: Pendapat mereka terhadap kebijakan pemerintah merupakan kontribusi lain. Para fisiokrat menekankan bahwa untuk meningkatkan output dan memacu ekspansi ekonomi, kebijakan yang membantu industri pertanian dan mengurangi pajak sangatlah penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H