Seperti dalam kutipan berikut, "Setiap orang yang kalah yang sudah dibantai dalam aplikasi itu, kalian mendapat bagian 70% dan kalian itu menggunakan cara-cara yang kotor" ujar Maru Nazara. Kata pembantaian dalam hal tersebut sebenarnya bukan bermakna tindak kekerasan namun dapat diartikan bahwa para korban yang menginvestasikan uangnya pada Binomo ini dipastikan akan kalah dan tidak mendapatkan apapun, kekalahan tersebut malah menjadi sebuat keuntungan bagi affilator sebaganyak 70% dan hal tersebut dianggap sbagai cara yang kotor/ penipuan.Â
Hal tersebut diperkuat kembali oleh pernyataan sebagai berikut "kalian para affiliator sudah menelan banyak korban, ada yang jutaan, ratusan juta, ada yang miliyaran bahkan ada yang 23 Miliyar".Â
Para affiliator ini juga melakukan strategi dengan menjual kisah-kisah luar biasanya agar para korban terinspirasi dari kisahnya. Hal ini terlihat dari tuturan membual yakni "Mereka (affiliator) dianggap pahlawan" kata 'pahlawan' dalam hal ini dimaksudkan sebagai orang dermawan yang suka berbagi dan menjadi donatur diberbagai kegiatan kemanusiaan.
Penutur yang juga seorang korban juga mengklaim bahwa ia telah kehilangan uang ratusan juta seperti dalam kutipan berikut "Saya sendiri korban dari kalian sebesar 540 juta dari affiliator si 'murah banget'".Â
Rata-rata korban dari sultan affiliator penipu ini dikarenakan tergiur oleh kekayaan instan yang mereka tampilkan dalam sosial media serta janji manis yang selalu tanamkan kepada para korban, seperti dalam tuturan membuat berikut "Mereka bilang punya strategi 90% akurat dan profit konsisten, mereka menjanjikan seperti itu " dan tuturan tersebut ternyata hanya berupa kebohongan untuk memikat para korban agar lebih percaya berinvestasi dalam jumlah yang besar.Â
Terbukti dari korban yang mulai melaporkan kasus ini dengan jumlah kerugian hingga ratusan miliyar, seperti dalam tuturan menyatakan berikut, "Kalian para affiliator sudah menelan banyak korban, ada yang jutaan, ratusan juta ada yang miliayar bahkan ada yang 23 miliar."Â
Penutur Maru Nazara pun berani menjamin bahwa segala tuturannya dapat dibuktikan secara hukum yang berlaku. Hal ini terlihat dalam tuturan menjamin berikut, "Ini adalah pembodohan, ini adalah penipuan murni 1000%. Aku bertanggung jawab apa yang kusampaikan, aku punya data dan bukti semuanya"Â
Dalam video ini juga banyak terdapat tuturan memohon yang disampaikan untuk mewakili korban, seperti dalam kutipan berikut "tolong kami pak polisi, berikan kami keadilan pak. Ini sudah terlalu banyak korbannya pak, kami meminta untuk segera diproses karena semakin hari akan semakin banyak korban" permohonan ini juga dibarengi oleh usaha para korban yang mulai melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri pada rabu 3 Februari 2022. Para korban juga meminta agar pihak kepolisian untuk segera mencek aliran dana para affiliator.Â
Maru Nazara juga menghimbau serta mengajak para korban lainnya untu Bersatu seperti dalam tuturan "aku minta kepada semua korban baik dari Doni Salmanan atau Indera Kenz dan affiliator lainnya, semua jangan takut. Kita harus lawan. Kita satukan suara, kita satukan kekuatan, kita akan melawan mereka"
Hasil penelitian ini yaitu berupa analisis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam video korban affiliator dalam channel Panggung Inspirasi dan bukti tuturannya. Tindak tutur ilokusi ini akan digolongkan ke dalam lima macam bentuk tuturan, yaitu representatif, direktif, deklaratif, komisif, dan ekspresif.Â
Tindak tutur Representatif tercatat ditemukan tuturan Menyatakan (5), membual (1) mengeluh (2) mengklaim (2), sedangkan tindak tutur direktif yang terdapat dalm video mencakup tuturan memerintah (2) memohon (3) menasihati (2) merekomendasi (1). Pada tindak tutur komisif mengandung tuturan berjanji (1) mengancam (1) menjamin (3). Pada tindak tutur ekspresif hanya terdapat tuturan menyesalkan 1 tuturan sedangkan tindak tutur deklaratif tidak terdapat dalam video tersebut.