Hubungan Negara dan warga Negara
Halo rekkkkkk, ya allah Alhamdulillah akhirnya jari-jariku sudah mendarat untuk menekan tombol keyboard dalam menulis penugasan pancasila ini. Akhirnya buangettt terharu dan berasa plong karna ini juga jadi penugasan ujianku, jadi kalo ini selesai berarti tugas uasku juga udah selesai hehehe. Ok sudah prolognya, di tema teakhir ini aku bakal menjabarkan tentang hubungan antara Negara dan warga Negara. Silahkan membaca.
Sudah malem rek ini, udah ga bisa basa-basi panjang lagi tapi semoga bisa selesai cepet ya rek, sebelum jam 23.59 malam ini wkwwk. Ga usah heran tapi ini memang kebiasaan buruk yang susah banget ilangnya yaitu numpuk tugas dan ngerjainnya dengan sistem SKS. Lanjut sekarang kita mulai pembahasannya tentang Negara dan warganya serta apa hubungannya.
Untuk mempermudah penganalogian hubungan Negara dan warganya ini, aku minta kalian buat bayangin soto qonaah belakang kampus itu. Analoginya kaya gini, Negara itu seperti mangkok dan soto itu kita. Kenapa kok gitu? Bayangin aja, soto ga bisa disajikan tanpa mangkok sebagai wadahnya dan mangkok tanpa soto atau isian itu kaya ga ada gunanya dan hampa.
Negara itu seperti saksi hidup kita, mulai dari kita dalam kandungan, kita lahir, tumbuh dan berkembang di tanah yang sudah ditakdirkan untuk kita.selain menjadi saksi, Negara ini sudah dibentuk sesempurna mungkin oleh tuhan untuk memudahkan tiap makhluk yang hidup didalamnya. Tapi bukan berarti Cuma kita yang butuh Negara, Negara juga butuh pada kita sebagai rakyatnya. Lah kenapa? Coba ingat lagi, tahun 45 siapa yang memerdekakan Indonesia? Apakah belanda sebagai penjajah? Apakah jepang yang juga menjadi musuh waktu itu? Tentu saja bukan, sebab warga Negara kita yang terdahululah yang menjadi pahlawan dalam memerdekakan udara segar Negara kita, dari pernyataan itu sedikit menjelaskan kesinambungan antara warga dan negaranya.
Tuhan itu maha adil loh dan maha bijaksana, kita telahir dinegara Indonesia bukan hal yang Cuma-Cuma tapi ini sebuah anugrah kita ditakdirkan hidup di Negara yang penuh kekayaan dan keragaman, baik nabati atau hewani. Kekayaa tersebut membuat kita sebagai warga Negara Indonesia tidak mengalami kesulitan dalam menjalani hidup, nah disini kita sebagai warga juga berperan. Dengan adanya kekayaan yang ditakdirkan di Negara kita, kita sebagai warga berkebangsaan Indonesia memiliki peran penting untuk menjaga dan melestarikan kekayaan yang sudah ada dari jaman dahulu.
Apalagi ya nih rek, kalian masih ingat kan ya tentang Negara Indonesia itu termasuk Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Dengan berprinsip dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat. Bayangkan aja kalo ga ada kita-kita ini sebagai rakyat Negara kita ga akan hidup dang a akan bisa berkembang karna ketidak ikut sertaan warga dalam pembangunan Negara. Ya benar, wargalah yang menjadi jantung Negara, untuk apa Negara tanpa  warga, dan apa gunanaya warga tanpa Negara, apa yang dia jaga saat Negara tidak ada.
Kita itu adalah hal yang berharga bagi Negara kita, yang menjadi acuan Negara sejahtera atau tidak itu bisa dilihat dari rakyatn ya dan kualitas rakyatnya. Maka dari itu sebagai warga Negara yang sangat berpengaruh bagi Negara seharusnya kita semakin meningkatkan kualitas dari segala aspek untuk menyingkirkan segala dugaan yang tidak baik dari Negara lain. Kalo warga negaranya aja hancur, tidak berwawasan, tidak punya potensi dan kualitas, Negara kitapun juga bisa menjadi hancur atau mati.
Warga juga yang melestarikan segala budaya Negara kita. Kuncinya adalah dadi diri tiap warga harus mempunya kebanggaan tersendiri untuk terus mengenalkan Negara kita, poko kalian inget terus kalo kita sendiri ga bisa jaga, ya siapa lagi coba yang mau jaga Negara. Jujur saya sangat bersyukur menjadi bangsa Indonesia, karna menurut saya Negara kita itu sempurna. Kaya gini, lidah Negara orang Indonesia apalagi jawa itu fleksibel loh, dia bisa medok bisa ngindo bisa nginggris bisa ngarab jugakk. Hebat banget itu menurutku, karna ga semua orang bisa menirukan aksen bahasa lain dengan mirip. Hebatnya lagi kita juga punya bahasa daerah masing-masing, bayangin ada berapa daerah di Indonesia? Poko udah Negara kita masyaallah banget deh.
Maka dari itu kesimpulannya Negara dan warga iku saling berhubungan dan saling menghidupkan, mereka seperti hubungan simbiosis mutualisme yang memberi keuntungan bagi tiap pihak, tidak dirugikan salah satunya atau keduanya. Negara itu wadah kita hidup, kalo negaranya pecah, mau hidup dimana kita? Jangan bosen untuk menjadi warga yang jos ya buat Negara kita sendiri. Harus menyadari kalo Negara butuh kita dan kita butuh Negara. Jang males-males untuk meningkatkan kualitas kita demi masa depan Negara. Sudah sampe sini aja ya, kita mulai penutupnya.
Sampailah di paragraph terakhir kita wak, terima kasih banyak sudah selalu membersamai tiap tulisan saya, selalu membaca tulisan saya. Saya harap bisa saling memberi manfaat dan menambah wawasan serta saling berbagi ilmu. Banyak cara untuk berbagi ilmu dan di tulisan ini salah satunya, bener-bener trimakasih untuk dosen pancasila saya, awalnya saya terpaksa menulis ini lama kelamaan juga biasa aja walau agak kepaksa, but karna kompasiana ini saya punya cerita begadang tiap malam untuk sks sebab saya suka menabung tugas, heheeh. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf atas segala hal yang tidak berkenan dari saya baik cara penulisan atau penyampaiannya. Semoga saling membersamai semua. Sampai bertemu kembali. Big love dari akau, Najwa.