Mohon tunggu...
Najmi wahida
Najmi wahida Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Universitas Negeri Islam Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembatal Wudhu Sesuai Buku Bulughul Mar

26 Januari 2020   12:22 Diperbarui: 26 Januari 2020   12:27 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KITAB THARAHAH
(pembatal-pembatal wudhu)

Sumber: Bulughul Maram

Wudhu adalah syarat wajib yang harus dilakukan sebelum melakukan shalat  yang apabila ditinggalkan maka tidak sah. Bahkan seorang psikiater  asal austria mengatakan bahwa wudhu dapat menstimulasi pysat syaraf dalam tubuh manusia. Disini penulis juga akan membahas tentang manfaat wudhu:

1.Membersihkan mulut dari kuman
2.Membersihkan hidung dari kuman
3.Membersihkan wajah
4.Merangsang titik pendengaran dan keseimbangan telinga
5.Melindungi kaki dari jamur
6.Dan masih banyak lagi manfaat lain yang tidak penulis sebutkan

Adapun beberapa hal yang membatalkan wudhu sesuai dengan hadist dalam buku "bulughul maram" adalah :
1. Dari Anas bin Malik berkata , " para sahabat Rasulullah saw pada zamannya menunggu waktu isya sampai kepala mereka terangguk-angguk(karena kantuk) kemudian mereka shalat dan tidak berwudhu" (dikeluarkan oleh Abu Dawud Ad-Daruquthni menshahihkannya dan hadist ini berasal dari riwayat Muslim)

2. Dari Busrah binti Shafwan Radhiallahu 'anha bahwa Rasulullah saw bersabda ," barang siapa yang menyentuh kemaluannya maka hendaklah ia berwudhu." (dikeluarkan oleh imam yang lima , di shahihkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dan Imam Al-Bukhari mengatakan , "hadis ini adalah yang paling shahih pada bab-nya)

Dapat diambil kesimpulan dari 2 hadist di atas bahwa hal yang membatalkan hadis adalah tidur nyenyak dan menyentuh kemaluan. Sebenernya ada beberapa hal lain, namun penulis tidak menyebutkan semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun