Mohon tunggu...
Najmi Khaeri Arrisa Putra
Najmi Khaeri Arrisa Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Keep the spirit up

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Atasi Nyeri Tulang dan Sendi dengan Susu Sapi Herbal Ostofit

4 Maret 2024   15:18 Diperbarui: 4 Maret 2024   15:36 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyeri Tulang Sendi selalu membuat para penderitanya sulit melakukan aktivitasi sehari-hari.

Menurut World Health Organization (WHO), "Osteoartritis merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap tahun-tahun hidup dengan disabilitas di antara kondisi muskuloskeletal. Karena osteoartritis lebih banyak terjadi pada orang lanjut usia (sekitar 70% berusia di atas 55 tahun), prevalensi global diperkirakan akan meningkat seiring bertambahnya populasi yang menua. Umumnya timbulnya penyakit ini terjadi pada akhir usia 40-an hingga pertengahan 50-an, meskipun osteoartritis juga dapat menyerang orang-orang yang lebih muda, termasuk atlet dan orang-orang yang mengalami cedera atau trauma sendi. Sekitar 60% penderita osteoartritis adalah wanita".

Meninggalkan nyeri pada sendi tanpa pengobatan atau perawatan yang tepat dapat memiliki konsekuensi yang serius. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat terjadi jika nyeri pada sendi dibiarkan tanpa penanganan :

1. Kerusakan Sendi yang Lebih Parah

Nyeri sendi yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sendi yang lebih serius, seperti kerusakan tulang rawan atau bahkan kerusakan pada tulang sendi itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan penurunan mobilitas dan kecacatan.

2. Keterbatasan Gerakan 

Nyeri sendi yang tidak diatasi segera dapat menyebabkan keterbatasan gerakan pada sendi yang terkena. Hal ini dapat mengganggu aktivitas fisik dan mengurangi kebebasan bergerak seseorang.

3. Pengurangan Kualitas Hidup

Nyeri kronis pada sendi dapat mengganggu tidur, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan stress emosional. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup secara keseluruhan, serta mempengaruhi aspek-aspek lain dari kesehatan fisik maupun mental.

4. Gangguan Tidur

Nyeri sendi juga dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia karena sulit untuk menemukan posisi yang nyaman saat tidur. Gangguan tidur yang kronis dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

5. Ketergantungan pada Obat Penghilang Nyeri 

Jika nyeri sendi tidak diatasi dengan pengobatan yang tepat, seseorang mungkin cenderung mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi gejalanya. Penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk risiko ketergantungan dan kerusakan organ.


Herbal alami yang dapat membantu mengatasi nyeri sendi?

1. Susu Sapi 

Susu sapi terbukti menjadi sumber nutrisi penting yang mendukung kesehatan tulang dan sendi. Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa susu sapi efektif dalam meningkatkan penyerapan kalsium dan memperbaiki kepadatan tulang. Dr. Heaney, dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam "Journal of the American College of Nutrition", menegaskan manfaat susu sapi dalam menjaga kesehatan tulang. Studi lain, yang dipublikasikan dalam "Nutrients" tahun 2021, juga menegaskan manfaat susu sapi dalam menjaga fungsi sendi dan mencegah osteoarthritis.

2. Jahe

Jahe telah digunakan dalam pengobatan India selama ribuan tahun sebagai anti-inflamasi alami. Penelitian oleh Dr. Krishna C. Srivastava menunjukkan bahwa jahe memiliki efek anti-nyeri yang lebih baik daripada obat antiinflamasi non steroid seperti Tylenol atau Advil. Jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa peradangan prostaglandin dan leukotrien, serta memiliki efek antioksidan yang membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri pada sendi. Studi di Universitas Odense, Denmark, juga mendukung temuan ini.

3. Temulawak

Temulawak mengandung kurkumin yang bisa menekan radang sendi. Kandungan ibuprofen dalam temulawak membantu meredakan rasa sakit pada tulang dan sendi. Selain itu, kandungan Germakron dalam temulawak berfungsi sebagai anti radang dan menghambat pembengkakan pada tulang dan sendi.

4. Sereh

Sereh kaya akan senyawa antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dan nyeri pada sendi. Mineral seperti magnesium dan fosfor dalam sereh membantu memperbaiki kerusakan tulang dan menjaga kekuatan tulang.

5. Daun Salam

Studi dalam jurnal "International Journal of Molecular Sciences" menemukan bahwa eugenol, yang terdapat dalam daun salam, memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri pada sendi.

6. Kayu Manis

Kayu manis mengandung senyawa cinnamaldehyde yang memberi rasa dan bau pada kayu manis. Cinnamaldehyde menghentikan pelepasan asam arakidonat, asam lemak peradangan. Hal ini membuat kayu manis efektif dalam mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penyakit seperti radang sendi.

  • Kandungan yang terdapat pada Kayu Manis 

Protein, Serat, Kalsium, Zat Besi, Kalium, Selenium, Fosfor, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin K, Serta Zat-Zat Yang Memiliki Efek Antioksidan, Antibakteri, Dan Antiradang.

Keenam bahan herbal alami tersebut telah terformulasi dalam produk Ostofit. sebuah produk herbal yang diklaim dapat mengatasi nyeri sendi pada tulang.

Ostofit telah menjalani uji klinis dan mendapatkan persetujuan dari Badan Pemeriksa dan Obat Makanan (BPOM) dengan nomor registrasi BPOM RI MD 071111003600134. Selain itu, Ostofit juga telah terdaftar sebagai produk halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun