Terkait debat keempat capres dengan tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional berlangsung sangat menarik. Mungkin sudah banyak yang menyoroti dan mengulasnya dari berbagai macam sudut pandang.
Terlihat adu gagasan dan perbedaan pandangan kedua capres semakin menajamkan pemilih untuk menilai siapakah yang pantas memimpin lima tahun ke depan.
Meskipun debat masih menyisakan satu episode lagi, bisa dilihat ajang debat merupakan cara menyakinkan pemilih yang masih belum menentukan pilihannya. Oleh karena itu, dalam setiap debat menarik untuk dinantikan penyampaian solusi, ide gagasan, maupun kebijakan dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Debat keempat menghadirkan momen-momen yang unik untuk diulas. Munculnya istilah Dilan (Digital melayani) yang dilontarkan capres petahana, Joko Widodo, serta  ABS (Asal Bapak Senang) dari capres penantang, Prabowo Subianto menghiasi debat yang berlangsung di hotel Shangri La, Jakarta.
Menarik untuk me-review sedikit tentang penampilan dan apa yang dikemukakan oleh capres petahana, Joko Widodo saat debat. Sebelum debat dimulai capres 01 hadir ditemani oleh sang istri Iriana Jokowi dengan kemeja putih dan sepatu sneaker. Kesan yang ditampilkan oleh kubu petahana terlihat santai dan santun.
Selain itu pula, hadirnya KH. Ma'ruf Amin selaku cawapres 01 yang hadir beserta sang istri menambah kekompakan dari kubu capres petahana. Walaupun kehadiran KH. Ma'ruf Amin tidak mendampingi Joko Widodo di panggung debat, akan tetapi kehadirannya menambah energi positif tersendiri.
Penampilan yang santai dan santun, juga terbawa dalam debat. Hal ini terlihat pada saat capres, Joko Widodo mengemukakan pandangan dan gagasannya dalam sesi I, II, III dan IV. Dalam hal ini, terlihat jelas kapabilitasnya sebagai pemimpin bangsa tak diragukan lagi.
Pemimpin yang menjaga ideologi bangsa
Tudingan miring yang sering dilontarkan bahwa Joko Widodo sebagai PKI dan juga antek asing sampai saat ini tidak terbukti kebenarannya. Bahkan dalam kampanyenya yang dilaksanakan di Jogjakarta beberapa waktu yang lalu, beliau akan melawan segala bentuk tuduhan maupun fitnah yang sering dilontarkan pada dirinya.
Hal ini menjadi bukti bahwa di balik kesantunan dan sifat rendah hati capres 01, Joko Widodo untuk bersikukuh melawan dan memerangi fitnah, hoax, serta ujaran kebencian yang harus segera dimusnahkan keberadaanya. Mengingat hal ini menjadi ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.
Jika kita melihat apa yang sudah dilakukan oleh Joko Widodo dalam membubarkan ormas terlarang yakni, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Yang secara terang-terangan menginginkan khilafah dan juga ingin mengubah ideologi Pancasila. Nampaknya adalah bukti yang sangat kuat bahwa beliau adalah pemimpin yang peduli terhadap ideologi bangsa.