Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif Anak pada Usia Dini

26 Maret 2019   20:58 Diperbarui: 26 Maret 2019   21:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui bersama memori otak anak ibaratkan sebuah kaset yang kosong yang belum terisi apa-apa. Artinya apa yang diajarkan kepada anak begitu mudah direkam dan diterima dengan cepat. Oleh karena itu, melihat pentingnya hal tersebut untuk mewaspadai dan menghindari mengajarkan hal-hal yang kurang baik untuk sang buah hati.

Namun tahukah kita bahwa dalam proses perkembangan kognitif anak saat usia dini mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya?

Menurut hasil riset yang dikemukakan oleh Septyaningrum (2014) bahwa faktor yang berhubungan dengan perkembangan kognitif anak diataranya pendidikan di PAUD, asupan vitamin A, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia ibu, dan asupan zink.

Dokumentasi pribadi : Hari pertama anak masuk sekolah
Dokumentasi pribadi : Hari pertama anak masuk sekolah
Pendidikan di PAUD

Pemerintah telah membuat regulasi yang jelas untuk menata pendidikan di Indonesia mulai dari tingkat bawah hingga perguruan tinggi. Salah satunya adalah pendidikan anak usia dini (PAUD) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005.

Pendidikan di PAUD merupakan sebagai pengenalan pendidikan dan juga persiapan untuk menuju jenjang pendidikan diatasnya. Sehingga dalam pembelajaran, anak dikenalkan materi melalui bercerita, tepuk-tepuk dan juga bernyanyi.

Selain itu pula, anak juga ditanamkan karakter kebangsaan sesuai dengan  jati diri bangsa. Seperti religius, bertanggung jawab, toleransi, mandiri maupun karakter lainnya. Salah satu cara menanamkan karakter mandiri pada anak.

Penulis teringat perkataan ibu guru yang mengatakan siapa yang suka ngompol di kasur saat bangun pagi ?. Kalau suka ngompol berarti seperti adek bayi. Lalu ibu guru menjelaskan kembali kepada anak-anak. Pesan dari ibu guru kalau temen-temen semua sudah pakai seragam sekolah (sudah bersekolah), kalau ingin pipis harus bilang papa dan mama untuk pipis di toilet bukan di kasur. Kalau pipis di kasur nanti kasurnya baunya ompol dan tidak bisa tidur nyenyak.

Melalui edukasi dari ibu guru, perkataan itu masih selalu membekas. Lama kelamaan akan anak terbiasa untuk pipis di toilet. Begitulah cara ibu guru dalam menanamkan karakter pada anak. Secara tidak langsung anak yang sudah mengenyam pendidikan di PAUD ketika hendak masuk di sekolah dasar sudah mempunyai bekal dan persiapan baik itu mental personal, kognitif, maupun kemampuan bersosial.

Asupan vitamin dan zink

Proses pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak begitu cepat. Sehingga membutuhkan pemenuhan karbohidrat dan juga asupan vitamin. Sumber energi yang diberikan pada anak dapat menunjang kemampuan berfikir dan menerima pembelajaran yang diajarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun