Pertandingan Final antara Timnas U-22 Indonesia vs Thailand menjadi laga pembuktian siapa yang terkuat di Asia Tenggara. Sebelum melenggang ke final, Thailand berhasil menaklukan tuan rumah, Kamboja dengan adu penalti (5-3). Sementara di pertandingan sebelumnya, Indonesia berhasil menggilas Vietnam dengan skor 2-1.
Laga bertajuk derbi ini menampilkan pertandingan yang sangat menghibur dan membuat spot jantung kedua belah pihak. Skuad, garuda muda tampil dengan skema 4-4-3. Coach Indra Sjafri telah menemukan the winning team untuk menghadapi Thailand. Osvaldo, Witan, Zola dan Marinus masih menjadi pilihan di skuad utama garuda muda.
Kick off babak pertama dimulai, pada (4') Osvaldo mendapatkan umpan manis, namun sayang belum bisa merubah keadaan. Lapangan sintesis membuat kedua tim masih saling beradaptasi dengan permainan. Thailand yang dikenal dengan transisi dan bertahan yang sangat baik, mampu mengurung permainan Indonesia.Â
Di menit (18'),Thailand memberikan ancaman. Melalui tendangan sudut terjadi kemulut didepan Awan Seto, yang hampir mengancam gawangnya. Tak lama setelah itu, Witan Sulaiman mendapatkan peluang. Namun, tendangannya masih lemah dihadapan kiper, Korraphat. Skor imbang 0-0 bertahan hingga babak pertama.
Pertandingan diinterval kedua semakin menarik. Kedua tim saling jual beli serangan. Umpan Firza Andika, kepada Marinus (54') masih jauh dari sasaran. Melalui tendangan bebas, yang dikirimkan kepada Saringkan mampu ditanduk dan berhasil menjadi gol. Di menit (56') Indonesia tertinggal 0-1 dari Thailand.
Dua menit kemudian, melalui tendangan Sani Rizky yang mengenai badan Marco Ballani, bola membelok dan masuk ke gawang. Skor 1-1, Indonesia menyamakan kedudukan. Indonesia yang berhasrat mengakhiri puasa gelar, bermain begitu offensive. Serangan demi serangan dilancarkan, untuk merobohkan jangkar pertahanan yang dijaga pemain berketurunan Italia, Marco Ballini.
Pada menit (63'), melalui tendangan bebas yang dikirimkan Lutfi Kamal kepada Osvaldo Haay berhasil ditanduk dan dikonversikan menjadi gol. Indonesia unggul terhadap Thailand 2-1. Beberapa menit kemudian, garuda muda mendapatkan peluang manis. Umpan jauh kepada Osvaldo Haay, yang tinggal berhadapan one and one dengan kiper gagal menambah keunggulan Indonesia.
Keunggulan Indonesia, membuat Thailand merubah strategi permainan. Pelatih Alexander Gama menambah daya gedor dilini depan dengan memasukkan para striker. Tambahan dilini depan diharapkan mampu menyamakan kedudukan. Kubu garuda muda juga menerapkan strategi bertahan dengan mengganti para pemain seperti Witan, Zola, Sani Risky dengan memasukan pemain untuk bertahan.
Pada kuarter akhir babak kedua, permainan berjalan dengan tensi yang tinggi. Thailand bermain ngotot untuk mengejar ketertinggalan. Sementara Indonesia kokoh untuk mempertahankan keunggulan. Dua menit waktu normal akhir pertandingan, Bagas Adi mendapatkan kartu merah karena pelanggaran kerasnya pada pemain Thailand. Indonesia harus dipaksa bermain dengan sepuluh pemain.
Dengan sepuluh pemain, tidak mampu dimaksimalkan Thailand untuk menyamakan skor. Keunggulan 2-1 untuk kemenangan Indonesia berhasil dipertahankan hingga peluit panjang dibunyikan.Â
Kemenangan ini menjadikan Indonesia sebagai juara Piala AFF U-22. Hasil ini membuat Indonesia mengakhiri Puasa gelar selama beberapa tahun belakangan. Sementara itu posisi Thailand sebagai runner up, disusul Vietnam sebagai urutan ketiga.