Mohon tunggu...
Najmi Khalifatan Yaafi
Najmi Khalifatan Yaafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSSC

Saya adalah seorang remaja yang senang jalan jalan dan senang dalam mengamati keadaan sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Dasar Ilmu Politik dalam Pengembangan Karakter Siswa

18 Desember 2024   16:16 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan bukan sekadar proses mentransfer pengetahuan, melainkan juga berperan penting dalam membentuk karakter individu. Di tengah era globalisasi, pendidikan politik menjadi semakin penting. Ilmu politik, yang menyelidiki aspek kekuasaan, pemerintahan, dan hubungan masyarakat, menawarkan wawasan berharga untuk membentuk generasi muda yang berkarakter. Dengan memahami konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, siswa dapat dibekali dengan nilai-nilai kewarganegaraan yang kokoh, kemampuan berpikir kritis yang tajam, serta kesadaran akan tanggung jawab sosial mereka. Menurut Surono sebagaimana dikutip Ramdlang Naning (1982:8). Pendidikan politik adalah usaha untuk masyarakat politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, menigkatkan kesadaran warga terhadap kepekaan dan kesadaran hak,kewajiban dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Politik atau Polis Yang berartikan sebuah negara menurut orang yunani, lebih luas lagi politik adalah ilmu yang membuat manusia di pelihara dan di gunakan di masyarakat ataupun ilmu yang menjadi kan manusia berporses membentuk perwujudan nya di masyarakat dalam segi, cara pembuatan keputusan yang merupakan sebuah seni dalam mengambil keputusan dan memutuskan yang akan di ambil dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat , tentu sangat berguna bagi kita khusus nya dalam penyelenggaran sebagai warga negara yang berdemokrasi dan berasasi, Sebuah usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Di Indonesia terdapat pepatah gemah ripah loh jinawi yang berarti Gemah Ripah berarti negara jembar serta banyak rakyatnya Loh Jinawi artinya subur Makmur, atau menurut orang Yunani kuno, terutama Aristoteles dan plato menyebutnya sebagai eudamonia atau the good life. Dengan berbagai cara manusia akan mencari keidupan yang lebih baik dengan adanya ilmu Politik manusia dapat dengan mudah menggapai kesuksesan nya karena ilmu politik mengajarkan cara untuk mengambil keputusan, terutama dalam pemerintahan politik merupakan hal yang sangat vital karena politik dapat mengukur keberhasilan pemerintahan dalam menentukan arah kebijakan dalam menjalan kan sebuah roda pemerintahan atau negara.

Ilmu politik menawarkan berbagai konsep yang penting dalam pembentukan karakter. Sebagai sistem pemerintahan yang menekankan kedaulatan rakyat, demokrasi mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, penghargaan terhadap perbedaan pendapat, dan partisipasi aktif masyarakat. Konsep keadilan sosial menggarisbawahi betapa pentingnya memperlakukan setiap individu dengan adil dan setara, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya. Selain itu, konsep kewarganegaraan menanamkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai anggota suatu negara bangsa. Bagaimana ilmu politik dapat membentuk karakter siswa? Pertama-tama, dengan mempelajari sejarah politik, siswa diberi kesempatan untuk memahami proses pembentukan dan perkembangan sebuah negara, serta tantangan-tantangan yang dihadapi. Selanjutnya, melalui analisis isu-isu politik kontemporer, mereka dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis informasi secara objektif, dan membuat keputusan yang rasional. Terakhir, keterlibatan dalam kegiatan simulasi politik atau debat memungkinkan siswa untuk mengasah keterampilan komunikasi, negosiasi, dan kerja sama. Beberapa konsep dasar politik dalam dunia pendidikan yang dapat membentuk karakter siswa diantaranya adalah :

  • Konsep demokrasi, mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan pendapat dan membangun konsensus. Melalui pemahaman mengenai sistem pemilu, partai politik, dan lembaga-lembaga negara, siswa diharapkan dapat memahami arti penting toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan pendekatan ini, mereka akan tumbuh menjadi individu yang terbuka terhadap ide-ide baru dan mampu hidup harmonis dengan orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda.
  • Konsep keadilan sosial, mendorong siswa untuk mengembangkan rasa empati terhadap sesama. Melalui pembelajaran tentang ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan diskriminasi, diharapkan siswa dapat menyadari betapa pentingnya keadilan dan kesetaraan. Mereka juga didorong untuk berperan aktif dalam mencari solusi bagi berbagai masalah sosial yang ada di sekitar mereka.
  • Konsep kewarganegaraan, mengajarkan siswa mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Dengan mempelajari sejarah perjuangan bangsa, konstitusi, dan sistem hukum, diharapkan siswa dapat mengembangkan rasa cinta tanah air serta tanggung jawab untuk menjaga keutuhan negara. Selain itu, mereka juga didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik.

Partisipasi politik merupakan refleksi nyata kewarganegaraan. Melalui pembelajaran tentang berbagai bentuk partisipasi politik seperti pemilu, organisasi masyarakat, dan advokasi. siswa didorong untuk menjadi warga negara yang aktif, Ilmu politik juga mengajarkan tentang kepemimpinan yang baik, yang ditandai oleh sifat melayani, kejujuran, dan tanggung jawab. Menurut Herbert Mc Closky , sebagaimana dikutip Budiardjo (2008:367) , bahwa partisipasi politik adalah kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung, dalam pembentukan kebijakan umum Selanjutnya, Huntington dan Nelson dalam "No Easy Choise : political participation in developing countries," sebagaimana dikutib Budiardjo (2008:368), menyebutkan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan politik oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau kekerasan legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.

Untuk mencapai tujuan pendidikan politik, diperlukan upaya yang sistematis dan terintegrasi. Sekolah dapat menggabungkan materi ilmu politik dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan sosiologi. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler berkaitan dengan politik, seperti debat, model PBB, serta kunjungan ke lembaga-lembaga negara. Namun, pentingnya pendidikan politik di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kurangnya sumber daya, rendahnya minat guru, dan minimnya materi ajar yang relevan. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan para ahli. Pendidikan politik adalah investasi jangka panjang untuk membangun bangsa. Dengan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan politik, kita dapat menciptakan generasi muda yang cerdas, kritis, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Melalui pendidikan politik, siswa tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi warga negara yang baik, tetapi juga untuk mengambil peran aktif dalam kehidupan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun